Serat Ramayana

Serat Ramayana ini berbahasa jawa kuna dan banyak sarjana Belanda yang meneliti tentang umur serat Ramayana. Seperti DR.W.F. Sruttermheim (Die Rama –Legenden). Beberapa pendapat dapat ditarik kesimpulan bahwa Serat Ramayana kira-kira dibuat ketika masa pemerintahan Prabu Dyah Balitung , raja agung yang menguasai tanah jawa, yaitu jawa tengah dan jawa timur dan pusat pemerintahannya ada di Mataram (kira-kira 820-832) Caka. Pendapat ini berdasarkan kepada sejumlah keterangan yang ditemukan di Jawa, baik tertulis di batu maupun di tembaga.
More

Serat Pedhalangan Ringgit Purwa karya KGPAA Mangkunegara VII

Serat Pedhalangan Ringgit Purwa karya KGPAA Mangkunegara VII yg terdiri dari 37 jilid berisi 177 lakon dan terbagi 4:
1. Cerita dewa (7 lakon)
2. Cerita Arjuna Sasrabahu ( 5 lakon)
3. Cerita Ramayana (18 lakon)
4. Cerita Pendhawa Kurawa (147 lakon)
More

Sastra Pedhalangan

Sastra pedalangan adalah rekabahasa dalang dalam pakeliran atau pergelaran wayang. Rekabahasa dalang tersebut adalah murwa atau pelungan, nyandra janturan dan pocapan, suluk, antawacana, sabetan, suara, tembang, lakon, dan mantra.

Murwa

Suluk pembuka pakeliran wayang, dalam pedalangan Jawa Timur dikenal dengan istilah pelungan, di Jawa Tengah dikenal dengan istilah ilahengan, dan di Jawa Barat dikenal dengan istilah murwa. Di bawah ini adalah contoh murwa pendek:

Kembang sungsang binang kunang
Cahaya nira kadya gilang gumilang
Sedangkan contoh murwa panjang seperti di bawah ini:
Adam adam babuh lawan
Ingkang ngagelaraken cahya nur cahya
Dangiang wayang wayanganipun
Perlambang alam sadaya
Semar sana ya danar guling
Basa sem pangangen-angen
Mareng ngemaraken Dzat Kang Maha Tunggal
Wayang agung wineja wayang tunggal
Wayang tunggal
Nyandra
More