Sabuk Pending

Jamang Lidi Satu

bagian ini disebut jamang lidi satu (sada saeler)
jamang = semacam hiasan pada kepala
sada/lidi = jari-jadi tulang daun kelapa
saeler = satu/satu buah
jamang lidi satu, mengapa bisa disebut demikian?

Aryo Sunaryo ArtiStudio: saya juga heran mengapa bentuknya begitu. Tp mestinya berbentuk logam gilik sebesar lidi yg dililitkan pada kepala (tokoh Sung Go Kong mengenakannya..=)). Dalam wayang, terutama yg berjamang tunggal (bukan susun) sunggingannya tampak polos (prada) dan kecil menuju ke arah sumping. Hanya kemudian di bagian depan masih sering hiasan jamang itu divariasi dgn motif makara, meskipun ukurannya kecil. Untuk jamang susun, sebutannya jamang kirata, hutyaka, turidha.

Subang (hiasan pada telinga)

Aryo Sunaryo ArtiStudio : sosok wayang yg sekarang, sebenarnya merupakan perkembangan wayang yg telah ada sejak zaman dulu (Hindu/ Budha). Tokoh-tokoh wayang bahkan dipandang sebagai leluhur yg kemudian menurunkan raja-raja di Jawa. Sedangkan wayang zaman dulu merupakan gambaran sosok pada masanya. Pada waktu itu bahkan sebelum masa Majapahit, baik laki-laki maupun perempuan biasa mengenakan perhiasan telinga, sebagaimana yg dapat kita lihat pada relief candi.

sumber: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150121572137614&set=a.110374642613.85181.110035027613&type=1&ref=nf

Uncal Kencana

Aryo Sunaryo ArtiStudio : analog dgn uncal wastra (kain => sampur) yg juga “dilempar”, atau diseblakake ketika menari, sy kira uncal kencana ialah perhiasan yang menggantung dr pinggang (lentur seperti kalung) yg juga berkelebat seperti terlempar ketika yg memakainya berjalan atau bergerak. Hiasan semacam itu misalnya, juga tampak jelas dikenakan oleh Rama dalam relief candi Prambanan.

sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150123989372614&set=a.110374642613.85181.110035027613&type=1&ref=nf

Pahatan Praba oleh Laman e-wayang

Pahatan Praba

Laman e-wayang terus bergerak mengolah teknologi digital dipadukan dengan cita rasa seni kriya wayang kulit purwa.

Dalam perjalanan olah rasa, berhenti sejenak menyapa komunitas untuk mohon masukan , berbagi pengalaman dan pendapat.

Maju terus e-wayang . Semangat .

(1)

https://www.facebook.com/home.php#!/photo.php?fbid=10150130108597614&set=a.110374642613.85181.110035027613&type=1&theater

Praba dengan pola pahatan patran ..

Kepada para pengkriya wayang, mohon masukan mengenai tata cara dan tahapan membuat pahatan patran.

Sumber : laman e-wayang.

(2)

https://www.facebook.com/home.php#!/photo.php?fbid=10150130244462614&set=a.110374642613.85181.110035027613&type=1&theater

Praba, masih banyak pahatan yang bertabrakan, agak berbeda dengan pahatan biasa, karena pahatan pada praba, bersifat “menyisakan” bentuk. Pada pahatan lain, lubang pahatan digunakan mewakili bentuk.

Sumber : laman e-wayang.

Kostum wayang mewakili gaya pakaian era dinasti mana ?

Di mail list Paguyuban_Pecinta_Wayang@yahoogroups ada seorang anggauta mail list yang melontarkan pertanyaan mengenai busana wayang dan kelengkapannya ( dalam hal ini : praba ). Menarik untuk dibaca.

Kostum wayang mewakili gaya pakaian era dinasti mana ? More

Atribut Wayang Kulit Kumbakarna

Wayang Wong Crown and Hat

Bagian-Bagian Perlengkapan Busana pada Wayang Putri

Berikut ini adalah contoh bagian-bagian busana dan perlengkapan pada wayang putri, sebagai contoh pada wayang putri berikut adalah Banowati.


(klik pada gambar untuk melihat detail bagian-bagian busana wayang putri)

Sebagai keterangan tambahan terdapat berbagai jenis perlengkapan busana wayang putri jenis lainnya, berikut adalah beberapa jenis dan modifikasi perlengkapan busana wayang putri.

Bentuk gelung pada wayang putri terdiri dari beberapa jenis :

1. Gelung Gondel, seperti tampak pada contoh di atas.
2. Gelung Keling
3. Gembelan
4. Ngore
5. Ngore Panjang
6. Bodolan

Bentuk kalung dan sabuk leher pada wayang putri terdiri dari :

1. Kalung dengan ulur-ulur, seperti pada contoh di atas
2. Kalung penanggalan
3. Sabuk leher banyakan
4. Ikat leher

———————————————————:::00:::———————————————————

Sumber :

1. Wayang Kulit Purwa (Klasifikasi, Jenis dan Sejarah)
2. Sumber-sumber lainnya