Wibisana

Nama lain : Harya Balik
Ayah : Begawan Wisrawa
Ibu : Dewi Sukesi
Anak : Dewi Trijatha dan Raden Bisawarna
Tempat : Alengka

Wibisana sangat berbudi luhur dan membela keadilan dan kebenaran.

Oleh sebab itu dia meninggalkan kakaknya Rahwana untuk memihak Sri Rama karena melihat bahwa kakaknya salah dan keblinger, bertindak tidak adil dan mau menang sendiri.
More

Rahwana Sang Angkara Murka

Inilah aku, si angkara murka. Sebutkan jenis kejahatan yang kalian ketahui. Aku pasti sudah melakukan semuanya.

Mungkin sebentar lagi aku akan melepas nyawa. Atau terjepit abadi tertimpa Gunung Suwela. Sungguh tak bisa kulawan pusaka Guwawijaya, bahkan dengan Pancasona yang bertahun-tahun menggetarkan jagat raya. Tapi aku puas dengan segala lelakon hidupku. Membuat kekacauan di pelbagai pelataran. Aku bisa tertawa sambil melepaskan nyawa.
More

Learning about King Ravana

Emperor Ravana lived about 5000 years ago in Sri Lanka. As a buddhist ravana was vegetarian and worshiped Kashyapa Buddha. His kingdom was Lankapura and queen was Mandodari King’s children were known as Upendraminika (son) and Sohili (daughter). According to Ramayana, the emperor Ravana was assassinated by Rama. But referring ola manuscripts, rock inscriptions and folklore of Sri Lanka, Ravana was not died at war. He was not to killed by any other common person as Dasis Ravana represented a soul of a bodhisattva. The emperor had many names as he ruled many countries. Ravanna, rabanan, ravanan, dasis, ravan, ravula are some of them.
More

Ravana is a hero for Sinhala nationalists

PK Balachandran, Hindustan Times
Colombo, September 23, 2007

The Ramayana is not part of the mainstream Sinhala religious and cultural tradition in Sri Lanka, because Buddhism has been the religion of the majority of Sinhalas for long. But ancient Sinhala works like Rajavaliya and Ravanavaliya identify Ravana as a Sinhala king and extol him as a great one.

In modern Sri Lanka, there has been a movement to revive Ravana as a cult figure, who represents Sinhala or Sri Lankan nationalism because he was among the first in the island’s history to have resisted an alien/Indian invader. Ravana’s ten heads represent the ten crowns he wore as a result of his being the sovereign of ten countries.
More

Jatasura

Jatasura berwujud harimau yang mempunyai rambut di lehernya. Karena ketekunannya bertapa, ia menjadi sangat sakti dan dapat mengerti bahasa manusia. Jatasura mempunyai saudara sepeguruan bernama Maesasura, raksasa berkepala kerbau. Ketika Maesasura menjadi raja di negara Gowa Kiskenda, Jatasura diangkat menjadi senapati perangnya, disamping patih Lembusura (raksasa berkepala sapi) dan Diradasura (raksasa berkepala gajah).
More

Jembawan

Jembawan adalah putra Resi Pulastya dari pertapan Grastina. Ia menjadi pengasuh Subali/Guwarsi, putra Resi Gotama dengan Dewi Indradi/Windradi. Dalam peristiwa rebutan Cupumanik Astagina, Jembawan ikut terjun kedalam telaga Sumala dan berubah wujud menjadi kera.
More

Indradi

Dewi Indradi / Windradi adalah bidadari kahyangan Kaideran, keturunan Bathara Asmara. Oleh Bathara Guru ia dianugerahkan kepada Resi Gotama, brahamana dari pertapaan Erraya/Grastina karena banyak jasanya kepada Dewata. Pada saat perkawinannya, Bathara Surya memberinya hadiah pusaka Kadewatan berupa Cupumanik Astagina dengan pesan agar disimpan dengan sangat rahasia.
More

Jamadagni

Jamadagni adalah putra brahmana Ricika/Wisanggeni, putra Maharsi Brigu (Dewatama) dari pertapaan Jatisrana, dengan Dewi Setiawati, putri Prabu Gadi raja negara Kanyakawaya. Ia mempunyai saudara kandung bernama Swandagni yang menjadi brahmana di pertapaan Ardisekar.
More

Kumba-Kumba

Ditya Kumba-Kumba adalah putra sulung Arya Kumbakarna dengan Dewi Aswani. Ia mempunyai seorang adik laki-laki bernama Aswanikumba. Kumbakumba tinggal berasama orang tuanya di kesatrian/negara Leburgangsa, wilayah negara Alengka.
More

Kumbakarna

Arya Kumbakarna adalah putra kedua Resi Wisrawa dengan Dewi Sukesi, putri Prabu Sumali, raja negara Alengka. Ia mempunyai tiga orang saudara kandung bernama; Dasamuka/Rahwana, Dewi Sarpakenaka dan Arya Wibisana. Kumbakarna juga mempunyai saudara lain ibu bernama Wisrawana/Prabu Danaraja raja negara Lokapala, putra Resi Wisrawa dengan Dewi Lokawati.
More

Lawa & Kusya

Lawa & Kusya adalah putra kembar, putra Prabu Ramawijaya, raja negara Ayodya dengan Dewi Sinta. Menurut Kitab Mahabharata, mereka lahir di pertapaan Wismaloka tempat tinggal Resi Walmiki.
More

Maesasura

Prabu Maesasura adalah raja negara Guwa Kiskenda. Ia berwujud raksasa berkepala kerbau. Prabu Maesasura mempunyai seorang patih yang bernama Lembusura, raksasa berkepala sapi. Prabu Maesasura sangat sakti karena mempunyai saudara seperguruan bernama Jatasura, seekor harimau yang memiliki rambut gimbal di lehernya. Prabu Maesasura dan Jatasura seolah-olah dua jiwa yang satu, artinya ; keduanya tidak dapat mati, apabila hanya satu dari mereka yang tewas.
More

Pulasta

Resi Pulasta adalah putra Resi Wasista, keturunan Bathara Sambodana, putra Bathara Sambu. Ayahnya, Resi Wasista merupakan kakak kandung Prabu Danurdana, raja negara Lokapala. Resi Pulasta menikah dengan Dewi Padmarini, seorang hapsari dan mempunyai seorang putra bernama Supadma/Resi Supadma yang menjadi brahmana di pertapaan Hargajembatan.
More

Ramaparasu

Ramaparasu adalah putra bungsu dari lima bersaudara lelaki, putra Prabu Jamadagni raja negara Kanyakawaya yang kemudian hidup sebagai brahmana di pertapaan Dewasana. Ibunya bernama Dewi Renuka, putri Prabu Prasnajid. Ramaparasu adalah seorang brahmancari/tidak kawin, karena sangat menggemari olah kejiwaan. Ia juga menekuni olah kesaktian dan olah keprajuritan hingga menjadi sangat sakti. Ramaparasu berperawakan birawa/gagah perkasa, mempunyai pusaka berwujud busur beserta anak panahnya yang luar biasa besarnya dan bernama Bargawasta (panah Sang Bargawa).
More

Renuka

Dewi Renuka adalah putri Prabu Prasnajid. Ia menikah dengan Prabu Jamadagni, raja negara Kanyakawaya, putra brahmana Ricika dengan Dewi Setyawati. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh lima orang putra lelaki, dan putra bungsunya bernama Ramaparasu.
More

Sugriwa

Sugriwa dikenal pula dengan nama Guwarsa (pedalangan). Ia merupakan putra bungsu Resi Gotama dari pertapaan Erraya/Grastina dengan Dewi Indradi/Windardi, bidadari keturunan Bathara Asmara. Sugriwa mempunyai dua orang saudra kandung masing-masing bernama : Dewi Anjani dan Subali.
More

Sukrasana

Sukrasana berwujud raksasa kerdil/bajang. Ia putra Resi Suwandagni dari pertapaan Argasekar dengan permaisuri Dewi Darini, seorang hapsari keturunan Bathara Sambujana, putra Sanghyang Sambo. Ia mempunyai seorang kakak bernama Bambang Sumantri, yang berwajah sangat tampan.
More

Sumantri

Bambang Sumantri adalah putra Resi Suwandagni dari pertapaan Argasekar dengan permaisuri Dewi Darini, seorang hapsari/bidadari keturunan Bathara Sambujana, putra Sanghyang Sambo. Ia mempunyai seorang adik bernama Bambang Sukasarana/Sukrasana, berwujud raksasa kerdil/bajang.
More

Sumitra

Dewi Sumitra dikenal pula dengan nama Dewi Priti. Ia putri dari Bathara Hira/Prabu Ruryana, raja negara Maespati, yang berarti cucu Prabu Arjunawijaya atau Prabu Arjunasasra dengan permaisuri Dewi Citrawati. Dewi Sumitra berwajah sangat cantik. Ia memilki sifat dan perwatakan; setia, murah hati,baik budi, sabar, jatmika (selalu dengan sopan santun) dan sangat berbakti.
More

Aksayakumara

Dalam bahasa Sansekerta, nama Aksayakumara secara harfiah berarti “putera raja yang abadi”.

Dalam wiracarita Ramayana, Aksa (Sansekerta: अक्ष; Akṣa) alias Aksayakumara (Sansekerta: अक्षयकुमार; Akṣayakumāra) atau Aksakumara adalah seorang rakshasa, putera Rahwana. Ia mahir dalam bertarung dan menggunakan senjata panah. Ramayana mendeskripsikan Aksayakumara sebagai seorang ksatria yang bertarung dengan sportif dan tidak meremehkan lawan.
More

Previous Older Entries