Cerita Pandhawa (46) Rangkuman Ketokohan Pandhawa

Yudhisthira sedang melakukan samadi (karya herjaka HS)

Judul cerita bertokoh utama Yudhisthira yaitu: Puntadewa Lair, Sayembara Gandamana atau sayembara Durpadi dan Kuntul Wilanten.

Judul cerita bertokoh utama Bima yaitu Bima Bungkus, Arimba atau Lampahan Wanamarta, Dewaruci dan Senarodra.
More

Banjaran Cerita Pandhawa (45) Tokoh Nakula dan Sadewa

Sadewa saat menyamar menjadi Tantripala (karya : herjaka HS)

Cerita kelahiran para Pandhawa yang bersumber pada kitab Mahabharata, pada bagian yang disebut Adiparwa menyebutkan bahwa anak Pandu yang keempat, lahir dari Madri atau Madrim, bernama Nakula dan Sahadewa (Adiparwa, 1906: 122).
More

Banjaran Cerita Pandhawa (44) Tokoh Arjuna

Arjuna dengan gelar Mintaraga bertapa di Gunung Indrakila ditemani oleh empat Panakawan yaitu Semar. Gareng, Petruk dan Bagong (karya: herjaka HS)

Dalam cerita Arjunawiwaha karangan Mpu Kanwa, Arjuna kawin dengan tujuh bidadari setelah berhasil membunuh Niwatakawaca raja Himantaka (Arjunawiwaha: XXXV. 1-15). Nama bidadari itu Supraba, Palupy, Tilottama, Menaka. Ternyata disebut tujuh bidadari, tetapi hanya dikemukakan empat nama saja. Dalam Serat Mintaraga karya Sunan Paku Buwana III, bidadari yang disebut yaitu Gagarmayang, Supraba, Tilotama, Warsiki dan Warsini. Dua cerita berjudul Mintaraga (Mayer, 1924: 124) hanya disebut lima bidadari, yaitu Supraba, Wilotama, Warsiki, Surendra dan Gagarmayang.
More

Banjaran Cerita Pandhawa (42) Tokoh Bima

Tokoh Pandhawa adalah salah satu kelompok tokoh cerita pewayangan yang digemari masyarakat Jawa. Lebih-lebih dalam kaitannya dengan tokoh-tokoh Korawa. Masyarakat Jawa, terutama dalang dan para penulis cerita mengangkat tokoh Pandhawa sebagai tokoh yang baik. Masing-masing tokoh mempunyai kelebihan, kehebatan yang luar biasa. Demikian hebat dan berlebihan tentang tokoh itu, sehingga kedudukan masing-masing tokoh dianggap sebagai tokoh ideal. Berikut ini beberapa pengamatan melalui beberapa sumber cerita yang melibatkan tokoh-Bima
More

Banjaran Pandhawa (41) Persepsi Masyarakat Terhadap Tokoh Pandhawa

Puntadewa mengendarai kereta pusaka maju perang melawan Salya (karya : herjaka HS)

Tokoh Pandhawa salah satu kelompok tokoh cerita pewayangan yang digemari masyarakat Jawa. Lebih-lebih dalam kaitannya dengan tokoh-tokoh Korawa. Masyarakat Jawa, terutama dalang dan para penulis cerita mengangkat tokoh Pandhawa sebagai tokoh yang baik. Masing-masing tokoh mempunyai kelebihan, kehebatan yang luar biasa. Demikian hebat dan berlebihan tentang tokoh itu, sehingga kedudukan masing-masing tokoh dianggap sebagai tokoh ideal. Bermacam-macam tanggapan masyarakat terhadap tokoh-tokoh Pandhawa.
More

Banjaran Pandhawa (40) Pandhawa Muksa pt.2

Puntadewa bersama Anjing Linggasraya menuju kemuksaan (karya: herjaka HS)

Sri Kresna, Kunthi, Drupadi dan para Pandhawa meneruskan perjalanan mereka. Tiba-tiba mereka melihat seorang nenek sedang menimba sumur. Setiap air yang ditimba sampai di atas, kemudian dimasukkan ke dalam sumur lagi. Sri Kresna menanyainya. Nenek itu bernama Nyai Ruminta. Ia memberitahu, bahwa harta kekayaannya dimasukkan ke dalam sumur, sebab sejak perang Baratayuda akan dirampok oleh perajurit Korawa. Ia menjadi janda dan menjadi salah satu korban perang. Jika Pandhawa tidak dapat menemukan dan mengembalikan kekayaannya, pasti akan mendapat hukuman Tuhan. Sri Kresna sanggup mengembalikan harta kekayaan Nyai Ruminta. Nyai Ruminta disuruh minta bantuan orang se desa untuk mengisi sumur dengan air sampai penuh meluap-luap. Orang sedesa mengambil air dari berbagai sumur, dituangkan ke dalam sumur yang berisi harta kekayaan itu. Bersama luapan air sumur keluarlah barang-barang emas berlian dari dalam sumur. Sri Kresna minta agar harta itu untuk semua orang di desa Samahita.
More

Banjaran Cerita Pandhawa (39) Padhawa Muksa pt1

Pandhawa sedang melakukan sebuah perjalanan spiritual untk menjalani muksa.
(karya : herjaka HS)

Parikesit raja Ngastina duduk di atas singhasana, dihadap oleh Patih Dwara dan Patih Danurwenda. Mereka menerima kehadiran Sri Darmakusuma, Sri Kresna, Sri Balarama, Kunthi, Drupadi, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Sri Darmakusuma atau Puntadewa memberitahu, bahwa para Pandhawa telah selesai bersuci diri di sungai Bagiatri, kemudian akan muksa.
More

Banjaran Cerita Pandhawa (38) Babad Wanamarta

Bima pada saat melakukan Babad Wanamarta dengan kesaktiannya.
(lukisan wayang Herjaka HS)

Prabu Matswapati duduk di Pancaniti, dihadap oleh Seta, Untara, Wratsangka, Surata dan Patih Nirbita. Raja membicarakan rencana pemberian hutan Wanamarta kepada Pandhawa. Raja menyuruh Patih Nirbita supaya memberitahu kepada Bagawan Abyasa, bahwa Pandhawa akan diberi tanah Wanamarta. Sang Patih segera minta diri, berangkat ke Wukir Retawu. Perundingan selesai, raja Matswapati masuk ke istana menemui permaisuri dan Untari. Raja bercerita tentang rencana pemberian tanah kepada Pandhawa. Kemudian raja bersamadi.
More

Banjaran Cerita Pandhawa (37) Bale Sagala-gala

Seorang punggawa yang mabuk minum tuak dan jatuh di depan Kunthi,
Pinten, Arjuna, Tangsen, ketika pesta di Bale Sagalagala (karya: herjaka HS)

Prabu Kurupati raja Ngastina duduk di atas singhasana, dihadap oleh Patih Sangkuni, Dursasana, Durmagati, Kartamarma, Citraksa dan Citraksi. Raja memperbincangkan rencana pembagian negara Gajahoya. Patih Sangkuni mengusulkan agar para Korawa menyiapkan Bale Sagalagala. Rumah itu supaya dibuat dari bambu dan diberi obat supaya mudah terbakar, dan diberi sumbu pada empat sudut kayu penyangga. Setelah siap dipakai, Kartamarma supaya mengundang para Pandhawa. Setelah selesai perundingan, raja masuk istana, bercerita kepada permaisuri.
More

Banjaran Cerita Pandhawa (36) Pandhawa Dadu

Sakuni sedang memainkan dadu di depan Yudhisthira (karya Herjaka HS)

Prabu Duryodana raja Ngastina duduk di atas singhasana dihadap oleh Patih Sakuni dan warga Korawa. Raja memperbincangkan rencana permainan dadu dengan para Pandhawa. Patih Sakuni memberi petunjuk rencana permainan dadu kepada raja dan warga Korawa. Kemudian raja meningalkan perundingan, masuk istana. Raja disambut oleh permaisuri dan putri raja, Lesmanawati. Kemudian raja bersamadi.
More

Banjaran Cerita Pandawa (35) Pandawa Sungging

Dalam upayanya mengelabui para Korawa Kresna meminta Bima
untuk bersiap-siap di luar kerajaan Ngastina. (karya : herjaka HS)

Prabu Duryodana duduk di atas singhasana, dihadap oleh Patih Sakuni, Pendeta Durna, Burisrawa, Dursasana, Citraksa dan Citraksi. Raja membicarakan permintaan Burisrawa yang ingin memperisteri Sumbadra. Raja menyerahkan permasalahan itu kepada Pendeta Durna. Pendeta Durna menyanggupinya. Raja membubarkan pertemuan lalu masuk istana.
More

Banjaran Cerita Pandawa (34) Pandawa Gubah

Pada Perang Baratayuda, Bima berhasil membunuh Dursasana.
Kemudian Drupadi mengambil darah Dursasana untuk menjamasi rambutnya.
(karya Herjaka HS)

Prabu Duryodana duduk di atas singhasana, dihadap oleh Pendeta Durna, Patih Sakuni dan Adipati Karna. Mereka membicarakan rencana pertemuan dengan Pandhawa. Raja ingin memberikan separuh negara kepada Pandhawa.
More

Banjaran Cerita Pandawa (33) Pandawa Dulit

Arjuna menghadap Abiyasa untuk memohon restunya (karya Herjaka HS)

Prabu Duryodana duduk di atas singhasana, dihadap oleh Patih Sakuni, Pendeta Durna, Dursasana, Burisrawa, Citraksa dan Citraksi. Raja merundingkan rencana pembunuhan terhadap Bima. Bima akan dimasukkan ke sumur Jalatundha. Sakuni ditugaskan menghadap raja Ngamarta, minta agar Bima datang di Ngastina untuk diangkat menjadi Adipati di Gajahoya. Perundingan selesai, Patih Sengkuni minta diri, Raja masuk ke istana permaisuri.
More

Banjaran Cerita Pandawa (32) Pandawa Gupak

Pada waktu Dewi Drupadi dipermalukan Dursasana(karya herjaka HS)

Prabu Suyudana dihadap oleh Pendeta Durna dan Patih Sengkuni. Mereka berunding tentang perdamaian dengan Pandhawa. Tengah mereka berbicara Nakula datang, bertanya tentang rencana kehadiran raja Suyudana. Raja Suyudana minta agar Pandhawa menyiapkan Balai Kencana bertiang delapanratus. Nakula minta diri, raja suyudana masuk istana.
More

Banjaran Cerita Pandawa (31) Pandawa Papa

Harjuna ketika dalam perjalanan mencari air (karya Herjaka HS)

Prabu Duryodana dihadap oleh pendeta Durna, Patih Sakuni, Kartamarma dan warga Korawa. Raja memberi tahu tentang berita para Pandhawa. Dikatakan, Pandhawa berada di Girikandha. Mereka berganti nama. Raja lalu minta agar padepokan Girikandha dihancurkan, para Pandhawa supaya dimusnahkannya. Patih Sakuni diminta menyiapkan perajurit dan melaksanakan perintah raja.
More

Banjaran Cerita Pandawa (30) Pandawa Apus

Yudhisthira dan Arjuna sedang berjalan di hutan bersama Semar dan Gareng
(karya herjaka HS)

Prabu Duryodana duduk di atas singhasana, dihadap oleh pendeta Durna, Patih Sakuni, Dursasana, Kartamarma, Durmagati, Citraksa dan Citraksi. Duryodana ingin membinasakan Pandhawa dengan tipu muslihat. Pandhawa akan dijamu makanan yang mematikan. Duryodana telah mengundang Pandhawa.
More

Banjaran Cerita Pandawa (29) Perkawinan Sadewa

Sadewa ketika berjalan dipinggiran hutan, ketemu dengan Wisanggeni, keponakannya.
(karya Herjaka.HS)

Prabu Kresna raja Dwarawati duduk di atas singhasana, dihadap oleh Samba, Setyaki, Setyaka dan Patih Udawa. Kresna memberi tahu, bahwa Yudisthira akan mengawinkan Sadewa dengan Retna Dewarsini. Raja menugaskan Patih Udawa dan Setyaki untuk menyerahkan pesumbang ke Ngamarta. Patih Udawa dan Setyaki minta diri. Kresna masuk ke istana, Jembawati, Rukmini dan Setyaboma menyongsong kedatangan raja. Kresna berpamitan kepada isteri, akan pergi ke Ngamarta. Kresna pergi bersemadi.
More

Banjaran Cerita Pandawa (28) Perkawinan Nakula

Nakula dan Sadewa saudara kembarnya mohon restu kepada Kunthi Ibunya
(karya Herjaka HS)

Prabu Duryodana duduk di atas singhasana, dihadap oleh Pendeta Druna, Adipati Karna dan para Korawa. Raja membicarakan permintaan Dursasana. Dursasana jatuh cinta kepada Dyah Suyati, putri raja Ngawuawu Langit. Dyah Suyati disayembarakan. Barangsiapa yang dapat mengalahkan Endrakerata, boleh memperistri Dyah Suyati. Raja menugaskan Adipati Karna dan Jayadrata untuk mengusahakan menang sayembara. Setelah mereka berunding, raja masuk ke istana.
More

Banjaran Cerita Pandawa (27) Nakula Sadewa Lahir

Pandhudewanata tergeletak tak bernyawa, setelah Bathara Yama mencabut nyawanya.
(lukisan Herjaka HS)
More

Banjaran Cerita Pandhawa (26) Arjuna Terus

Arjuna didampingi Semar dan Gareng (karya Herjaka HS )

More

Previous Older Entries