WANDA, Adalah citra (image) khas Indonesia

Gambar hitam-putih wayang tokoh Harjuna wanda kinanthi, yang memberikan kesan visual karakter ‘romantis’.


Gambar berwarna wayang tokoh Harjuna wanda kinanthi dalam bentuk rupa sudah ‘disungging’ (berwarna).

Saat dhalang hendak menampilkan adegan Harjuna yang sedang jatuh cinta, maka dikeluarkanlah wayang Harjuna yang ber-wanda ‘kinanthi’.[1] Atau, saat dhalang hendak melakonkan Prabu Bala Dewa yang sedang dalam keadaan marah, maka dipakailah wayang Bala Dewa ber-wanda ‘geger’.[2] Saat dhalang hendak menampilkan adegan ‘Perang Kembang’ dengan tokoh raksasa yang terkenal di seantero jagat karena buas, banyak gerak, dan cekatan; maka ia mengeluarkan wayang Cakil yang ber-wanda ‘kikik’.[3] Saat adegan Gathut Kaca sedang marah, maka dipakailah wayang Gatut Kaca ber-wanda ‘thathit’.[4] Sewaktu dhalang hendak menampilkan tokoh Bima Sena yang sedang mengamuk, maka dikeluarkankan wayang Bima Sena yang ber-wanda ‘guntur’.[5] Lalu, pertanyaannya ‘wanda’ itu apa?
More

Pembelajaran (Study) Mengenai Wanda Wayang Kulit Secara Digital oleh ‘ e-wayang ‘ .

Sebuah sumbangan tulisan dari laman ‘ wayangpustaka ‘ untuk mendukung kegiatan ekplorasi laman ‘ e-wayang ‘ dalam memadukan teknologi digital dengan seni kriya tradisi wayang kulit.

‘ e-wayang ‘ telah beberapa tahun ini meng-ekplorasi teknologi digital untuk dipadukan dengan seni kriya tradisi wayang kulit. Dimulai dengan teknik-teknik ‘ menyorek ‘ ( menggambar ) wyang kulit secara digital. Kemudian dilanjutkan dengan teknik menatah dan ‘ menyungging ‘ ( mewarnai ) secara digital.

Kemarin terpantau laman ‘ e-wayang ‘ sudah merambah ranah berikutnya, yaitu eksplorasi ‘ wanda ‘ ( terjemahan bebas singkat adalah ‘ ekspresi ‘ ) wayang kulit yang dilakukan secara digital.
More