Tokoh Panakawan Wayang Cirebon

165854_10151219812403736_2143522301_nLumping (wayang kulit) Cirebon mengenal banyak tokoh dan banyak perbedaan dibanding dengan Wayang kulit Jawa Tengah, terutama perbedaan tokoh panakawan. Diduga setelah penguasaan oleh Mataram pada paruh kedua abad 17, ternyata wayang Cirebon tidak terpengaruh oleh perubahan penguasaan Mataram di Jawa Barat. Begitu pula dengan wayang golek Cirebon. Banyaknya lakon dan wayang merupakan sumber yang kaya untuk pengetahuan yang dianggap bersejarah di darah Cirebon dan Sumedang.

Generasi tua di Cirebon menjunjung tinggi hal-hal tradisional serta legenda, sehingga legenda itu tetap hidup.

Di Kaliwedi , Arjawinangun, terdapat mitos, adanya dua buah wayang yang dibungkus dengan beberapa lembar kain putih; yang satu dikenal dengan Semar, yang satu lagi “hanya dikenal sebagai teman Semar”. Setelah petani menebarkan benih padi di sawah, maka pada malam Jum’at Kliwon, mereka akan datang menyambangi wayang ini, dengan membawa air untuk diberkati, sebagai syarat keberhasilan usaha tani nya, dan berharap panennya baik.

Pemberkatan air dilakukan dengan cara membuka bungkus wayang, kecuali lapis terakhir – dan hanya kuncenlah yang diperkenankan melihat wayang itu, kemudian wayang itu dibenamkan ke dalam air, disertai sedekah dari petani – wayang kenudian dibungkus lagi dan upacara selesai. Kain pembungkus itu amat diminati para petani, yang dapat diperoleh dengan menukarnya dengan kain yang baru.

Bila kuncen mendapatkan tangan-tangan wayang lepas dari ikatannya, maka hal itu merupakan pertanda panen gagal atau akan adanya bencana maupun wabah. Menurut keterangan, tangan yang lepas itu akan melekat kembali kepada wayangnya.

Upacara ini menunjukkan fungsi SEMAR sebagai Dewa Kesuburan Pertanian, biasanya sebelum menayangkan Semar , Dalang wayang Cirebon (biasanya dalang Wayang kulit yang kondang akan piawai pula memainkan wayang golek), akan menembangkan “pustaka ramakawi”:

Semar winangun tikang sara wara,
Dewa maya-maya katon raganing kelir,
Siti Bentar kang peputra
Semar asihe pendawa…

Semar mempunyai nama lain yaitu Kudapawana, Watukumpul dan Badranaya,

Terdapat versi keberadaan – silsilah Semar. Di Onderdistrik Kapetakan, Distrik Arjawinangun, versi keberadaan Semar diterangkan sebagai berikut:

Sanghyang Wenang menikah kepada Dewi Arini (Nurini) putri Prabu Ari (Nuradi) dari Pulau (Puncak gunung ) Keling, dan berputra Sanghyang Tunggal.

Pada suatu saat Sanghyang Tunggal bertapa, dan di tempat ia bertapa, tanahnya membesar, membuncah serta meledak,pecah keluarlah Dewi Siti Bentar, yang kemudian dinikahi oleh Sanghyang Tunggal.

Dari pernikahan ini Sanghyang Tunggal mempunyai 9(sembilan) anak, dua diantaranya lelaki yaitu Sanghyang Tismaya dan Sanghyang Ismaya.

Ketika di Suralaya akan diadakan pemilihan pengganti Sanghyang Tunggal sebagai penguasa Kahyangan , semuanya berminat menjadi penguasa, dan diadakanlah sayembara : Sesiapa yang dapat mencapai Bale Mercupunda, tanpa melorot kembali, dialah yang diangkat menjadi penguasa Suralaya atau Dewa Utama.

Sanghyang Tismaya berhasil mendapatkannya dengan tidak melorot, ia diangkat menjadi Batara Guru.

Sanghyang Ismaya atau Sanghyang Munged, gagal, jatuh ke bumi, namun ia dari Bale Murcupunda ia mendapatkan jimat Layang Kalimasada (yang kemudian diartikan sebagai Kalimah Sahadat, sebetulnya adalah Kali – Maha – Usada, judul kitab pengobatan kepunyaan Dewi Kali).

Setelah berada di atas bumi, Sanghyang Munged mencari seorang majikan, kemudian Palasara lah yang menjadi majikan sanghyang Munget, kemudian menjadi Raja Astina. Palasara bersedia menjadi majikan dan menerimanya sebagai Panakawan dengan syarat sanghyang Munged mengubvah penampilannya menjadi buruk. Sanghyang Munged melepas bungkus Layang Kalimasada, dan menempelkannnya kepada badannya sehingga mengubah bentuk tubuhnya, ia menjadi Semar yang berasal dari kata Samar. Jimat Layang Kalimasada diserahkannya kepada Palasara.

Semar menikah dengan Sudiragen, titisan dari isterinya di alam Kahyangan, yaitu Dewi Sanggani (puteri Umayadewa) , dari Sudiragen Semar tidak memperoleh anak. Tetapi Palasara menyuruh Semar untuk mempunyai panakawan pembantu.

Semar menciptakan panakawan dan diakui sebagai anaknya, yaitu:
Ceblog, dari gagang daun kelapa (papah blarak)
Bitarota, dari orang-orangan sawah (unduh-unduh)
Duwala,dari bonggol atau tonggak bambu (bonggolan pring)
Bagong, dari daun kastuba (kliyange godong kastuba)
Bagalbuntung , dari bonggol jagung (bagal jagung)
Gareng, dari potongan kayu gaharu
Cungkring atau Petruk, dari potongan bambu (anjir dawa).
Versi lain menyebutkan bahwa:
Ceblog, dari kayu sempu
Bitarota, dari tumbuhan rambat “tungkul”
Duwala,dari kayu panggang
Bagong, dari tunggak jati
Bagalbuntung , dari kemandi, sejenis benalu
Gareng, dari benalu kayu panggang,
Cungkring atau Petruk, dari pohon randu.

Peran Semar pada wayang Cirebon, tetap sama dengan peran Semar pada wayang lainnya.
Beberapa sifat dan perilaku anak-anak Semar:
Ceblog, pemberani dan berangasan
Bitarota, pendiam dan halus perasaannya
Duwala, tokoh yang gembira, suaranya menggembirakan majikannnya apabila menembang, namun jika bicara sengau
Bagong, suaranya serak, kasar, selalu berbahasa Sunda, jika berkelahi ia ,menumbuk “lawan”nya dengan kepala
Bagalbuntung , bicaranya pelo
Gareng, sombong,angkuh
Cungkring atau Petruk, selalu tampil dengan cerutu yang menyala untk menyerang lawannya, sifat dan perilakunya praktis sama dengan wayang Jawa Tengah.
Versi lain silsilah Semar (Palimanan):
Sanghyang Wenang yang beristerikan Dewi Suwati, mempunyai tiga putera, yaitu Sanghyang Tunggal, Sanghyang Ening dan Dewi Yati.

Sanghyang Tunggal menikah kepada Dewi Rakatawati, puteri dari Rakatatama, pandita dari Jaladri atau Jeladini dan memperoleh 9 (Sembilan) anak. Dewi Rakatawati juga melahirkan sebuah telur ajaib yang melayang, dan berhasil ditangkap oleh Sanghyang Wenang, dari telur itu menjadi Sanghyang Ismaya yang menjadi Sanghyang Munged (Semar) dan Sanghyang Tismaya yang menjadi Batara Guru.

Sanghyang Ismaya atau sanghyang Munged menikah kepada Dewi Sanggani serta mempunyai 10 orang anak. Dua anak Sanghyang Munged yaitu Dewi Hendani dan Batara Sambondana menetap di Negara Hindu, Yang lainnya dibawa oleh Batara Guru ke pulau Jawa, yaitu Batara Surya, Batara Anggaparana, Batara Kamajaya (Arjuna), Batara Darma (samiaji), Batara Yamadipati (Madepati). Batara Mambang, Batara Werka (BIma) dan Batara Basuki.

Jadi Semar adalah “ayah” Arjuna, dan menyebutnya dengan Bapa Bendara, karena mewakili kedudukan Sanghyang Tunggal.

522817_10151219811158736_1597229735_n
TOGOG

Togog alias Secawraga atau Secangragas, asalnya Disebut Sanghyang Punggung, kakak Semar. Ibunya seorang wanita Selong (Ceylon,Srilanka), Semar menyebutnya “Kakang Anom” karena lebih tua, namun mendapat wajah buruk lebih muda dari Semar.

Togog – Wayang Kulit Cirebon
Sanghyang Punggung, juga berupaya menjadi Raja Kahyangan, namun gagal karena melorot dari Bale Mercupunda dan jatuh di hutan Kendalgrowong, yang kemudian digunakan untuk bertapa. Di hutan ini ia bertemu dengan Sanghyang Munged, yang berceritera kepada Togog, bahwa ia ingin mengubah dirinya berhubung ia termasuk daftar Pencarian Dewa, akibat mencuri ajimat Cupu Manik Astagina dan Cupu Ratna Tirta Kamandalu dari Suralaya.

Cupu Manik Astagina ini berisi minyak yang bias membuat orang jadi kaya dan Cupu Ratna Kamandalu mengandung minyak untuk kekebalan.

Munget, menerapkan – memakai bungkus ajimat ke badannya, dan berubah menjadi Semar, kemudian diikuti Sanghyang Punggung, yang berubah menjadi Togog. Togog kemudian menjadi panakawan Dasamuka.

Sebelum pemunculan Togog, dalang akan mengucapkan pustaka kramakawi :

Togog lurah Wijamantri,
Togog mungging (munggah ing ) bale,
Nabuh Bende siguntur
Atau:
Akuing Tejamantri,
Mungging bale
Mangutus gupuh nabuh tengara bala.

TEMBILUNG

Tembilung disebut juga Surahita, adalah ciptaan Togog .
Togog ingin mendapatkan teman dalam perjalanannya, maka dari seekor burung hantu (kukuk-beluk), diciptakan menjadi temannya ,
diberi nama Tembilung.

735089_10151219812848736_1284949666_n

SEKARPANDAN

Sekarpandan disebut juga Cemuris atau Curis. Ada yang menyebutkan bahwa Sekarpandan adalah adik Semar, pendapat lainnya menyebutkan Sekarpandan adalah adik ipar Semar, Sekarpandan adik Dewi Sanggani, yang bernama Narcas; sebelumnya ia bernama Sanghyang Sukmarasa.

Sanghyang Sukmarasa juga berupaya untuk menjadi Raja Kahyangan, ia terjatuh dari Bale Mercupinda, dan lehernya tersangkut di pohon pansan. Ia ditemukan dan ditolong oleh Sambarama, kakak Palasara, kemudian diserahkan kepada Semar yang telah berpenampilan buruk.

Karena Sanghyang Sukmarasa juga mencuri jimat Cupu Garuda Mahmud dari Suralaya, sudah pasti temasuk daftar pencaraian Dewa, maka oleh Semar dianjurkan mengubah penampilannya. Sanghyang Sukmarasa melepas bungkus jimat dan menggunakan ke badannya,sehingga berubah penampilannya. Setelah berubah, Semar berkata untuk tidak menyebut Kakang, tetapi harus menyebut “pean” kependekan dari “ipe reang – ipe reh ing Hyang), JImat ini berisi minyak untuk kekebalan (lenga teteguhan)

oleh : E.W.Maurenbrecher – Pensiunan Asisten Residen Tjirebon –
Naskah tahun 1936 – majalah DJAWA : tijdschrift van het Java Instituut – Jogjakarta.
(terjemahan bebas oleh Bapak Sadeli)

sumber: http://www.facebook.com/notes/wayang-nusantara-indonesian-shadow-puppets/tokoh-panakawan-wayang-cirebon-oleh-ewmaurenbrecher-pensiunan-asisten-residen-tj/10151612696736110

Wayang Ukur, Pembaruan Seni Pakeliran

Ketika wayang dimaknai dengan seni bayang-bayang, barangkali pemahaman itu perlu diaktualisasi. Dan hal itu yang dilakukan oleh almarhum Ki Sukasman yang mengagas lahirnya jenis Wayang Ukur. Sebuah gagasan ‘menyimpang’ dari pementasan wayang kulit pada umumnya. Sebab, dalam konsep Wayang Ukur, kelir (layar-red) bukan difungsikan sebagai pembatas antara dalang dengan penonton tetapi menjadi bagian dari ‘properti’ pementasan. Lebih dari itu, kelir menjadi media untuk menampilkan illustrasi 3 dimensi untuk memperkuat ilustrasi lakon.
More

Mengenang Sukasman: Keteguhan adalah Nama Tengahnya

Hari ini aku mendapatkan berita duka yang cukup menghenyakkan. Sukasman, atau lebih dikenal sebagai Mbah Kasman telah berpulang ke rumah abadinya pukul tujuh pagi di rumah sakit Pantirapih, Jogja. Indonesia kehilangan satu lagi sosok budayawan tangguh yang teguh pada karyanya. Berani dijauhi ketenaran untuk mempertahankan prinsipnya. Mbah Kasman adalah legenda di dunia wayang dan perdalangan yang telah memberikan nuansa dan warna indah pada bentuk-bentuk wayang. Ia menamai pemikirannya sebagai wayang ukur, sebuah hasil pemikiran terhadap filosofi wayang dan realitas-realitas yang terjadi pada manusia. Ia menyatukan das sollen dan das sein dengan begitu indahnya.
More

Pentas Wayang Ukur: Ki Sukasman dalam Sosok Bisma

Pentas wayang ukur gaya baru dalam bentuk gagrak enggal dengan lakon ‘Bisma Maha Wira’ dimainkan oleh tiga dalang muda, Ki Catur Benyek Kuncoro, Ki Suharno dan Ki Nanang Kancil di Pondok Seni Wayang Ukur, Mergangsan Kidul Yogyakarta, Sabtu malam (10/4).
More

Kesenian Wayang Orang Kurang Diminati

Semarang (ANTARA News) – Pertunjukan wayang orang yang digelar setiap Sabtu malam di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang selama ini kurang diminati masyarakat, sebab dari 300 kursi yang tersedia rata-rata hanya terisi 100 kursi.
More

Wayang Orang

Wayang Orang merupakan bentuk perwujudan dari wayang kulit yang diperagakan oleh manusia.
Jadi kesenian wayang orang ini merupakan refleksi dari wayang kulit. Bedanya, wayang orang ini bisa bergerak dan berdialog sendiri.
More

Transformasi Bentuk dalam Cerita Calon Arang

Tari Calonarang dari daerah Bali. Tari ini mengisahkan rangkaian peristiwa yang terjadi pada zaman pemerintahan Prabu Erlangga di Kahuripan (Jawa Timur) pada abad IX. Ia menceritakan perbuatan si janda sakti dan guru ilmu hitam dari Dirah bernama Calonarang yang menyerang kerajaan Daha yang menyebakan jatuhnya banyak korban jiwa manusia tak berdosa. Untuk menghentikan perbuatan janda berputrikan Ratna Mangali ini, Prabu Erlangga minta bantuan kepada seorang brahmana dari Lemah Tulis bernama Empu Bharadah, yang dengan kekuatan ilmu putihnya berhasil mengalahkan Calonarang. Adapun bagian-bagian cerita Calonarang yang lazim dipentaskan adalah: Katundung Ratna Mangali, Iyeg Rarung, Kautus Empu Bahula, dan Pangesengan Baingin. Masyarakat Bali juga memasukkan cerita Balian Batur, Basur, Sudarsana, Patih Prabangsa, dan Dayu Datu, yang sedikit banyak menyangkut ilmu hitam, sebagai lakon Pa-calonarang-an.
More

Calon Arang Balinese Paintings

Calon Arang is a story that is very well known to the people of Bali. In my painting I have imagined the two main protagonists, the priest (symbol of good) and Rangda (symbol of evil), in a village setting. It is the moment when the priest is protecting himself from Rangda with a sacred keris, and he waves it in the air, challenging her to come and fight him. Rangda accepts the challenge, and the battle begins.
More

Ketika Calonarang Menjadi Semakin Garang

Perubahan wajah pertunjukan Calonarang di Bali akhir-akhir ini menarik untuk disimak. Belakangan ini dramatari Calonarang, termasuk kesenian lainnya yang sejenis seperti Wayang Calonarang, Arja Calonarang (Basur), cederung menjadi semakin garang dan menantang dengan ditonjolkannya adegan-adegan yang memperlihatkan pameran kekebalan dan kekuatan batin. Semakin digemarinya unsur pameran ilmu kekebalan seperti ini tampaknya terkait erat dengan kondisi sosial masyarakat kita dewasa ini yang cepat beringas, emosional, dan suka pamer kekuatan dan kekuasaan serta dengan pongah menghalalkan segala macam cara, sekalipun harus mengabaikan ajaran-ajaran agama, untuk mencapai suatu tujuan.< suatu mencapai untuk agama, ajaran-ajaran mengabaikan harus sekalipun cara, macam segala menghalalkan pongah dengan serta kekuasaan dan kekuatan pamer suka emosional, beringas, cepat yang ini dewasa kita masyarakat sosial kondisi erat terkait tampaknya seperti kekebalan ilmu pameran unsur digemarinya Semakin batin. memperlihatkan adegan-adegan ditonjolkannya menantang garang semakin menjadi cederung (Basur), Calonarang Arja Calonarang, Wayang sejenis lainnya kesenian termasuk dramatari Belakangan disimak. menarik akhir-akhir Bali di pertunjukan
More

Menafsir Ulang Kisah Calonarang

Seperti keping mata uang, kebaikan akan selalu berdampingan dengan kejahatan.

Epik Calonarang kembali dipentaskan lewat perpaduan tarian bedhaya dan legong Bali. Hasilnya, tak hanya sebuah sendratari yang indah dan megah, tapi juga tafsir baru atas kisah yang legendaris itu.
Rombongan dari Daha yang dipimpin Bahula itu muncul dari kursi penonton. Mereka melintasi lorong dengan menghamburkan semerbak melati menuju panggung dimana Calonarang Walunateng (janda) Dirah itu menyambut angkuh dan penuh curiga. Tapi kali ini orang-orang Daha itu tak tak berniat perang. Sebaliknya, mereka justru ingin mengikat saudara, Bahula murid Barada itu melamar Ratna Manggali putrid semata wayang Calonarang.
More

Mayapada Indah Wayang Golek

Seni rupa sandiwara boneka berkayu atau lebih lazim jenengan – namanya Wayang Golek, tindak-tanduknya memang kelihatan seperti lagi ngagulitik atau menggolek, asal muasalnya di dataran tinggi Priangan Jawa Barat yang kerajaan buddha Pajajaran masih misésa atau menguasai pada abad XV M., tatkala itu, Sunan Giri, salah satu dari sembilan Wali Songo yang mendatangi pulau Jawa dari perbagai negeri ufuk timur seperti Persia, Turki, Mesir dan Cina untuk beruluk salam sambil mencanangkan kawibawan firman Allah, dipercaya memperkenalkan seni ini kepada penduduk setempat.
More

Wayang Golek

Wayang golek adalah bentuk teater rakyat yang sangat populer. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan “bayang” karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, wayang ada yang menggunakan boneka (dari kulit/wayang kulit atau kayu/wayang golek) dan ada yang dimainkan oleh manusia (wayang orang). Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam wayang golek, yakni wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Semua wayang, kecuali wayang wong, dimainkan oleh dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan, mengatur lagu dan lain-lain. More

Wayang Orang Jawa Barat

Wayang orang adalah suatu bentuk teater daerah yang tempat pementasannya dan perlengkapannya sudah mengikuti teater modern Barat. Misalnya pentasnya yang berbentuk proscenium (satu arah) serta menggunakan layar depan, layar belakang dan seben (penyekat samping). Kemudian, pentas itu pun menggunakan setting yang merupakan layar belakang atau layar samping yang bergambar dan disesuaikan dengan yang sedang berlaku serta menggunakan tata cahaya dan tata suara seperti pentas modern Barat.
More

Berita Keselamatan

Bagian I

Dunia dalam buaian semu, norma-norma dipaksakan secara kaku, emnjerat, emmeblenggu. pemegang aturan yang mestinya jadi anutan justru memanfaatkan demi nama dan kewibawaan. Umat manusia hidup dalam remang-remang ketakutan. Kekejaman, angkara murka dan kelaliman menerkam seluruh kehidupan.

Lagit gelap pekat semua harap-harap cemas menanti kebenaran warta gembira dari para Malaikat, allah memercikkan sinar kasih kepada hamba-Nya, bintang baru bersinar terang menyapu kegelapan angkasa, pertanda kelahiran Sang maharaja.

Yesus sang maharajatelah lahir di Betlehem dari perawan suci maria karena kuasa Rokh Kudus. warta kelahirannya segera menyebar bagai api sulut-menyulut keseluruh penjuru. raja Herodes Agung sangat kecewa, akrena tiga Raja dari timur pulang dari Betlehem tidak menemuinya. Ketakutan tersaingi oleh kebesaran yesus mencekam dirinya mengobarkan kemarahannya.

Raja Herodes agung memerintahkan demi kebesaran dan kewibawaannya, untuk membunuh semua anak laki-laki usia 2 tahun ke bawah. barang siapa melanggar perintahnya, akan dipenggal kepalanya.

Dunia bersimbah darah, anak-anak tak berdosa jadi korban pembantaian membabi buta. Jerit tangis para ibu bagai sembilu menyayat kalbu. Alam sendu betunduk lesu, bayi Yesus terhindar dari mala petaka berkat perlindungan Allah, kehendakNya pasti terjadi tidak ada yang mampu merintangi. Bulan berputar tanpa henti, Surya timbul tenggelam silih berganti. Tahun merambat dengan cepat meninggalkan sekat-sekat unur tak perlu dicatur. Yesus telah berusia 30 tahun, jati dirinya mulai nampak seperti pernah disabdakan ibundanya, mMaria ketika berada di bai’at Allah.”tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di rumah Allah”

Yesus memenuhi panggilan Allah, empat puluh hari, empat puluh malam menjalani keheningan meneguk kesucia puasa dan pantang sebagai penghantar mencapai puncak kesempurnaan.

Iblis datang menggoda, membujuk, merayu dengan berbagai akal julignya. Yesus bagai batu karang tertancap di bumi, tidak goyah terhempas badai gempuran ombak. Bujuk rayu iblis tidak mampu menembus dinding keyakinan. tawaran mempesona tidak mampu menggoyahkan iman. Iblis terhempas kekuatan firman Allah.

Yesus dalam keheningan abadi, yang jauh semakin dekat yang kabur menjadi terang. Kepada Simon dan kawan-kawannya bersabdalah ia, wahai umat manusia, ikutilah aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia.

SIMON :
Bapa Guru, hatiku terketuk, jiwaku terpanggil. Ijinkan aku dan rekan-rekan mengikuti jejak Bapa Guru !

YESUS :
Simon, orang yang mendengar perkataanKu dan melakukannya, ialah orang bijaksana yang telah mendirikan rumah diatas batu, tidak akan roboh oleh angin, tidak hanyut oleh gelombang.

ANDREAS :
Bapa Guru, semoga kami tergolong orang-orang dalam sabdaMU itu.

YESUS :
Karena itu Andreas, waspadalah terhadap serigala yang menyamar sebagai domba. Dari buah darmanya kamu akan mengenal mereka. Dapatkah memetik buah anggur dari semak berduri ? Pohon yang baik akan berbuah baik, sebaliknya yang tidak menghasilkan buah baik, akan ditebang, dibuang ke dalam api.

YAKOBUS :
Bapa Guru, selama ini hatiku selalu was-was penuh kekhawatiran akan hidup yang tidak menentu.

YESUS :
Wahai Yakobus, janganlah kamu khawatir akan hidupmu. Janganlah khawatir akan apa yang kamu makan, minum maupun apa yang hendak kamu pakai. Jika BAPAKU disorga memelihara burung-burung pipit, menghias rumput-rumput di padang, serta mempersolek bunga sehingga indah, ALLAH tentu akan memperhatikan manusia yang jauh lebih berharga.

YOHANES :
Jika demikian Bapa Guru, ……. apakah kami harus menunggu, menyerah, menunggu pemberian dari ALLAH BAPAMU ?

YESUS :
Ketahuilah Yohanes….., BAPAKU akan memberikan yang baik kepada yang meminta kepada NYa. maka………. mintalah, kamu akan diberi, carilah, kamu akan mendapatkan, ketoklah, kamu akan dibukakan pintu tempat BAPAKU bersemayam. …….. Namun demikian, janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi, tetapi kumpulkan bagimu harta di sorga, karena dimana hartamu berada di situlah hatimu berada. …….. Wahai Yohanes, jika hatimu mendua, kamu tidak dapat sepenuhnya mengabdi kepada ALLAH.
Wahai sahabad-sahabadku, berdoalah langsung kepada Bapaku, dengan singkat dan jelas. Karena itu berdoalah seperti Aku ajarkan kepadamu:
Bapa kami yang ada di sorga,
Dimuliakanlah namaMU,
Datanglah kerajaanMu,
Jadilah kehendakMU, diatas bumi seperti di dalam sorga,
Berilah kami rezeki pada hari ini,
Dan ampunilah kesalahan kami,
Seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami,
Dan janganlah masukkan kami dalam percobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,

SIMON :
Bapa Guru, …. sungguh penuh kasih TUHAN ALLAH, memberi kepada yang meminta, menerangi kegelapan, menyuburkan hati yang gersang.

YESUS :
Wahai sahabat-sahabatku, …… kasih adalah wahyu BAPAKU. Kasihi TUHAN ALLAH dengan segenap kekuatan, akal budi dan seluruh jiwa. Selain itu kasihi sesama seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. …….. Meskipun demikian, wahai sahabat-sahabatku, ……. camkan baik-baik, ….. jika kamu berbuat kebaikan, sembunyikan dari orang banyak, ….. jika dengan tangan kananmu engkau memberi sedekah, janganlah diketahui oleh tangan kirimu, maka TUHAN ALLAH tetap akan melihat yang tersembunyi serta akan membalas kepadamu.

YESUS :
Hai sahabat-sahabatKU, bagaimana pendapat khalayak,waktu kalian datangi untuk mewartakan berita keselamatan yang aku pesankan ?

SIMON :
Mereka menerima dengan suka-cita.

YESUS :
Dan bagaimana pendapat mereka mengenai diri SAYA ?

YAKOBUS :
Mereka menganggap Bapa Bapa Guru sebagai Musa yang dilahirkan kembali.

YOHANES :
Mereka ngira Bapa Bapa Guru sebagai inkarnasi dari Yohanes Pembaptis.

YESUS :
Dan bagaimana pendapatmu sendiri mengenai diri SAYA ?
(Tidak ada jawaban…………….. menunggu beberapa detik)

YESUS :
Bagaimana pendapatmu mengenai diri SAYA, Simon ?

SIMON :
Bapa Guru adalah Mesias, Sang Penebus (disambut plencung makin melembut dan akhirnya hilang)

YESUS : (sambil merangkul Simon)
Simon, engkaulah Petrus, Si Batu karang yang telah mampu menangkap gambaran Sang Penebus. Wahai sahabat-sahabatKu, dengarkan baik-baik. Simon, atau Petrus telah mengatakan yang sebenarnya. Tetapi sahabat-sahabatKU, simpanlah kenyataan ini dalam hati masing-masing dan jangan sampai tersebar,meski sudah lama dinantikan oleh bangsa Israel. Sekarang belum waktunyaa. Tunggulah sampai kita datang di Yerusalem.

YUDAS :
Baik Bapa Guru, kalau begitu kita masih menunggu apa lagi. Marilah kita sekarang menuju ke Yerusalem, dimana kita akan disambut oleh rakyat yang telah lama menunggu. Bapa Guru akan disambut oleh rakyat sebagai Raja Israel.

YESUS :
Tidak Yudas, di Yerusalem Anak Manusia akan diingkari, ditolak, dihina dan dibunuh

PETRUS :
Bapa Guru, kalau Engkaulah di Yerusalem akan diingkari, ditolak, dihina dan dibunuh, mengapa tidak kita batalkan saja kunjungan kita ke Yerusalem ?

YESUS :
Petrus, setan dan iblis telah bicara melalui hatimu. TUHAN, BAPAKU berpikir, berbicara da bertindak tidak seperti yang kita perkirakan.

PETRUS :
Sabda Bapa bapa Guru akan selalu saya ingat.

YESUS :
Marilah ikuti Aku menebar benih, menggembala domba-domba.

Yesus mulailah menyuluh kegelapan dunia, ajaran cinta kasih menembus kegelapan hati, menyatu terpatri diseluruh sanubari. Kebesaran Yesus semakin semarak setiap berkhotbah orang berbondong-bondong datang melimpah ruah, untuk meneguk air suci penerang jiwa yang gersang, Yesus membuat banyak mukjizat berkat kuasa tuhan allah, yang sakit disembuhkan, yang lumpuh, buta, ayan, gila dipulihkan, sampai yang mati dapat dihidupkan kembali, kekuatan alam luluh, angin ribut tunduk mengikuti perintahnya.

Bagian II

Negeri Israel waktu itu dalam cengkeraman penjajah Romawi, hart, ekkayaan dirampas, tenaga diperas, rakyat hidup tertindas.Gerakan kemerdekaan merebak, mereka menyatukan tekad menghimpun kekuatan untuk mengusir penjajah Romawi yang culas dan ebngis. Amos sebagai pemimpin bersama Simon, Hosea, Yudas dan Habakuk berhasil membentuk kelompok pembebas Israel. Meski hati telah bulat, tekad telah sepakat, keraguan selalu menghalang, silang pendapat datang berkembang.

AMOS :
Saudara-saudaraku, perjoangan kemerdekaan menuntut kesabaran, perhitungaan yang cermat serta strategi yang tepat. Selangkah keliru, kita akan hancur menjadi debu.

SIMON :
Semua itu sudah kita persiapkandengan matang, …… tunggu apa lagi. Herodes Antipas harus segera dibunuh, sebagai balas dendam kematian Yohanes Pembabtis.

HOSEA :
Itu pendapat yang jitu, …… tetapi………

SIMON :
Bagaimana Hosea ?

HOSEA :
Tidakkah kita berfikir untuk memanfaatkan keadaan……….

YUDAS :
Keadaan yang mana?

HOSEA :
Saudara-saudaraku, Telah berkali-kali dinubatkan oleh para Nabi, bahwa Israel akan kembali Jaya, saat Sang Penebus datang. ………. YESUS dari Nazareth memancarkan ciri-ciri Sang Mesias.

HABAKUK :
Benar……akupun mendengar haal itu. Aku usulkan ….. kita bentuk barisan yang kuat, pada hari Paskah nanti…….. Yerusalem kita serang. YESUS kita dukung dan kita umumkan bahwa kerajaan ALLAH telah tiba.

YUDAS :
Gila, …….. kalian akan memperalat YESUS untuk memenuhi nafsu kalian. …….. Saya tidak rela. Ketahuilah, …….YESUS llebih lantang menyuarakan keadilan daripada slogan-slogan yang palsu. YESUS mempunyai pendapat yang jernih tentang kerajaan ALLAh.

SIMON :
Yudas, …… benarkah katamu itu ?

YUDAS :
YESUS sungguh tak terhitung pengikutnya. Perjoangan kita tidak ada harganya dibanding dengan karya YESUS. Sadarlah, hai saudara-saudaraku, ….. Sebelum kerajaan ALLAH datang, orang harus berubah terlebih dahulu.

SIMON :
Kalau begitu, ………..antarkan aku menghadap YESUS.

HOSEA :
Pengkhianat,….. Kau Simon dan Yudas, …….. kau pengkhianat, ……. munafik, ……. Kau berani mengingkari cita-cita suci mengenyahkan penjajah Romawi. Daripada menambah musuh, …… kau berdua harus dibunuh

AMOS :
Cukup, semua diam ! Tidakkah kalian malu bertengkar di depan anak-buah. Kita semua menginginkan kemerdekaan, bebes dari rantai penjajah. Aku, kau Hosea dan Habakuk menempuh cara dengan adu kekuatan.

YUDAS :
….. sebaliknya …….. Aku Yudas dan Simon ……… memilih jalan dengan memahami pandangan YESUS tentang dunia. Saya percaya melalui perubahandalam dirikita, meski tanpa kekerasan, Israel akan dilahirkan kembali.

HOSEA ;
Maksud saya ….. lebih baik satu langkah dan satu tujuan.

SIMON :
Tidakkah itu berarti memaksakan kehendak …….. ?

HUBAKUK :
…….. apa ?

AMOS ;
Cukup, ….. cukup, ……. perbedaan langkah boleh ditempuh, asal tujuan kita tetap utuh.

YUDAS ;
Kita bersimpang jalan,…… semoga sinar terang menyertai kalian.

AMOS :
Yudas, ……… buktikan ucapanmu.Sampai jumpa pada hari Paskah nanti.

AMOS :
Hai, begondal-begondal raja boneka Herodes, jangan kalian menghalang-halangi maksud saya. Menghindarlah, kami akan memberi ajaran kepada rajamu, agar tidak lagi dapat membebek pada orang-orang Romawi.

PENGAWAL:
Jangan terlalu banyak mulut. Dan jangan sekali-kali kamu menyebut-nyebut nama junjunganku. Pergilah, atau kamu semua akan mati ditangan kami.

AMOS :
Orang ini memang tidak mempan nasehat baik. Baiklah, kamu semua akan saya masukkan dalam dosa rajamu dan mati di tangan kami.

PENGAWAL:
Silahkan coba, ……..

Terjadialh peperangan antara Simon dan prajurit Herodes

Bagian III
YESUS BERTEMU YUDAS DAN SIMON

YUDAS :
Salam Bapa Guru, ….. aku datang mengantarkan Simon, orang Zelot. Terimalah dia sebagai muridMU..

SIMON :
Bapa Gur,…….. di hadapanALLAH aku miskin serta lapar dan haus akan kebenaran.

YESUS :
Wahai Simon, berbahagialah orang miskin di hadapan ALLAH, karena merekalah yang mempunyai kerajaan sorga. Berbahagialah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

SIMON :
Terimakasih Bapa Guru, …… haatiku damai berada di hadapan Bapa Guru

YESUS :
Ketahuilah, wahai sahabat-sahabatku, jangan kamu menyangka AKU datang untuk menbawa damai di bumi. aku datang membawa pedang, untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak dari orang tuanya, menantudari mertuanya, Barang siapa mengasihi anak, ayah, mertua, ataupun menantu melebihi kasihnya kepadaku, ia tidak layak bagiku.

SIMON :
Ya …………. Bapa Guru, aku dapat menangkap maksud sabdaMU.

NIKODEMUS
Bapa Guru, kami datang kepadamMU untuk menanyakan, apa sebetulnya inti dari ajaranMU ?

YESUS :
Sebetulnya AKU hendak bertanya Nekodemus, manakah hukum Taurat yang terpenting ?

YUSUF ARIMATHEA
Cintailah Tuhan dengan seluruh jiwa-ragamu.

YESUS ;
Itu masih harus ditambah Yusuf Arimatea: Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri.

NIKODEMUS
Lalu siapakah sesama kami itu ?

MARIA MAGDALENA
Ampun Bapa Guru, …… hampa datang memohon pengampunan. hampa Maria Magdalena, ….. seorang nista patut dikutuk. Hamba adalah pelacur hina menumpuk dosa.

YESUS :
Berbahagialah engkau yang berduka-cita, karena engkau akan dihibur.

MARIA MAGDALENA
Bapa Guru, ……. lindungilah hamba, ……. hamba dikejar banyak orang ……… hamba hendak dibunuh. Dihadapan TUHAN ALLAH hamba bertobat, tidak akan mengulangi perbuatan hina lagi.

NIKODEMUS
Bapa Bapa Guru, hari ini engkau memahami betapa beratnya hukum MUSA. Kelonggaran dan kebebasan yang berlebihan sungguh sangat berbahaya.

YUSUF ARIMANTHEA
Bapa Bapa Guru, hukum Taurat sangat jelas dan pasti, dapat diterapkan untuk mengadili siapa yang benar dan yang salah.

YESUS :
Tahukah engkau, …….. siapakah yang adil di mata TUHAN ?

NIKODEMUS
Tetapi Bapa Guru adalah orang Israel, sudah semestinya wajib memelihara hukum Taurat sebagai hukum kehidupan. Pelacur ini harus dihukum pancung.

YESUS :
Hati-hatilah, barang siapa mengadili seseorang, ia akan diadil sesuia dengan hukum yang diterapkan pada orang yang diadili itu.

Dialog

YESUS :
Wanita, …….. dengan nama ALLAH BAPAKU yang ada di sorga, seluruh dosamu Kuampuni.

MARIA MAGDALENA
Terimakasih Bapa Bapa Guru, …….. perkenankan hamba menyerahkan hidupku untuk mengabdi.

YESUS :
Pintu ALLAH BAPAKU selalu terbuka bagi yang bertaubat. (iringan wudar, Maria Magdalena menyembah YESUS kemudian berjalan masuk kekanan.

Dialog

YUSUF ARIMATHEA
Bapa Guru, ………. lupakanlah ENGKAU ……….. hari ini adalah hari Sabath …… hari untuk beristirahat.

YESUS ;
Ketahuilah, ………. ALLAH BAPAKU mencipta hari Sabath untuk manusia, ……. bukan manusia untuk hari Sabath. Jika pada hari Sabath seekor anak dombamu terperosok di jurang, apakah engkau akan membiarkan anak domba itu mati dalam jurang ?

ADEGAN IV
YESUS MEMASUKI YERUSALEM

Yesus dengan kedua belas muridnya selalu berkhotbah ke desa-desa untuk menebar benih cinta kasih, mewartakan kerajaan tuhan. Dimana Yesus berada, kemana Yesus pergi, berduyun-duyun umat mengikutinya. Paskahmenjelang tiba Yesus diikuti oleh murid-muridnya berjalan memasuki Yerusalem.

Yesus memancarkan keagungan sebagai maharaja dunia. Diatas keledai Yesus memasuki yerusalem seluruh kota menjadi gempar, orang-orang berdesal-jejal sepanjang jalan sambil mengelu-elukan nama Yesus, Hosana…Hosana, bagi anak daud. Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, Hosana ditempat yang maha tinggi, diantara mereka slaing bertanya siapah orang ini, siapakah dia yang mampu menggemparkan seluruh kota Yerusalem, Yesus dari Nazareth di galilea, Yesus nabi besar, telah emmbangkitkan orang mati, Yesus dari Nazareth telah membuat orang buta melihat kembali.

Yesus berhenti disuatu tempat. petrus di belakang Yesus, Yohanes dan Yobakus menghadap yesus sedang murid-muridnya lainnya mengambil posisi di sekitar itu.

YAKOBUS ;
Bapa Guru, ……… kita sudah sampai di Yerusalem.

YESUS
Ya, …… Aku tahu sebetulnya bukan itu yang akan engkau ucapkan.

YOHANES :
Bapa Guru, ……… Kami berharap Bapa Bapa Guru mengabulkan permohonan kami.

YAKOBUS ;
Meskipun kamu akan meminum cawan yang harus KUminum dan akan dibabtiskan denganair suci yang harus KUterima, tetapi hal duduk di sebelahKU kelak, …….. AKU tidak berhak untuk memberikan. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan.

PETRUS
Yakobus dan engkau Yohanes, …….. sungguh tidak tahu adat engkau berani mengajukan permintaan seperti itu.

YESUS
Ketahuilah wahai sahabat-sahabatku, ……Barang siapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayan kalian. ………… Barang siapa hendak menjadi terkemuka, hendaknya ia menjadi hamba untuk semuanya. …… Sesungguhnya ANAK MANUSIA datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan jiwanya, menjadi tebusan bagi banyak orang.

PETRUS
Ampuni kami Bapa Bapa Guru, ….. kami akan berusaha melaksanakan sabda Bapa Bapa Guru.

YESUS
Di Yerusalem ini ANAK MANUSIA akan diserahkan kepada imamm-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi DIA hukuman mati. Mereka akan menyerahkan DIA kepada bangsa yang tidak mengenal ALLAH. DIA akaan diolok-olok, diludahi, dicambuk dan dibunuh, ……… Sesudah tiga hari IA akan bangkit dari kubur.

PETRUS
Tetapi Bapa Guru, ……….

YESUS
Itulah kehendak BAPAKU yang aada di sorga, …… Tidak seorangpun dapat merubahnya. Sahabat-sahabatku, ……… Ikutlah, AKU akan mensucikan Bait ALLAH.

ADEGAN V
DI BAIT ALLAH

Dialog
ZERAH
Di Bait Allah

bait allah terah berobah, rumah doa untuk segala bangsa, berobah menjadi tempat penipuan, mencuri untung dalam emnjual binatang persembahan, orang-orang lalu-lalang menjajakan dagangan.Yesus sangat sedih, maka diusirlah mereka

Zerah :
Bapa Guru, ……. kenalkan aku Zerah, kepala pen Bapa Gurus
Bait ALLAH ini. Aku hendak bertanya, mengapa Bapa Bapa Guru mengusir para pedagang, menjungkir balikkan meja-meja penukaran uang dan merpati persembahan, serta melarang orang membawa barang menlintasi Bait ALLAH.

YESUS :
Tidak pernahkah mereka membaca, ……….. RumahKU akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. Tetapi kalian ini telah menjadikannyaa sebagai penyamun.

AHLI TOURAT I
Bapa Guru, ………. ENGKAU begitu terkenal, pengikutMU tidak terhingga banyaknya, ……… Sebetulnya, ……… apa kehendakMU ?

YESUS
KehendakKU adalah kehendak BAPAKU di sorga. Dengan menebar benih kasih, AKU mencari domba-dombaKU yang hilang di kegelapan. Satu domba KUtemukan, …..akan lebih berharga dari pada sembilan puluh sembilan domba yang ada di sampingKU.

AHLI TAURAT II
Ah, ………tidakkah itu perumpamaan yang menyesatkan ?

YESUS
Barang siapa menyesatkan salah satu anak dombaaKU yang percaya kepadaaKu, celakalah dunia dengan segala penyesatannya. Memang penyesatan selalu ada, ………. tetapi celakalah semua perbuatanMU ?

AHLI TAURAT I
Bapa Guru, ……. sebetulnya dengan kuasa siapakah ENGKAU melakukansemua perbuatanMU ?

YESUS
Angin berbalik arah, …….Jikalau engkau menjawab pertanyaanKU, …….. Dari manakah baptisan Yohanes ? Dari sorga atau dari manusia ?………. Maka Pertanyaanmu itu juga akan AKU jelaskan. ketahuilah, wahai para ahli Taurat, …….. Kerajaan ALLAH akandiambil darimu dan akan diberikan kepada bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu.

AHLI TAURAT II
Itu tidak mungkin, …… Dengan ajaranMU itu ENGKAU menyesatkan orang banyak.

YESUS
Aku mengajarkan apa yang AKU lakukan. Terkutuklah mereka yang mengajarkan, tetapi melakukannya. Mereka mengikat beban berat dan meletakkannya di bahu orang lain, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Dari luar mereka nempak benar di mata orang banyak, tetapi di dalam mereka penuh kedurjanaan dan kemunafikan.

ZERAH
Hai YESUS, …….. Siapa itu yang KAU maksud ?

YESUS
Mereka adalah orang-orang yang dengan kemunafikannya telah menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga. Karena mereka sendiri tidak masuk, maka mereka merintangi orang lain yang berusaha masuk.

AHLI TAURAT I
Hai, YESUS, …….. ENGKAU merusak tatanan yang telah mapan. ENGKAU akan merombak pilar-pilar kehidupan agama kita. Hukum Taurat kokoh kuat bagaikan Bait ALLAH dihiasi permata indah serta dipenuhi berbagai barang persembahan.

YESUS :
Apa yang kau lihat di situ ? ……… Akan datang harinya, di mana tidak ada satu batupun dibiarkan terletak di atas batu yang lain…………. Runtuhkan Bait ALLAH ini, maka AKU akan membangunnya dalam tiga hari.

AHLI TAURAT II
Gila, …… Tangkap YESUS yang kerasukan setan ini.

ADEGAN VI
BARABAS MEMBERONTAK

BARABAS
Petrus, …….. sungguh tidak dapat menangkap kehendak Yesus yang melarang kami memberontak terhadap kekuasaan Romawi.

PETRUS :
Saudaraku, ……. Bapa Guru selalu bertindak berdasarkan cinta kasih, …… maka kasihilah musuh musuhmu.

BARABAS
Tidakkah itu menunjukkan bahwa kita orang lemah, ……… sehingga di mata prajurit Romawi kita dianggap tidak ada harganya.

PETRUS
Menuru Bapa Guru, ….. yang dianggap lemah akan dipandang kuat di hadapan BAPANYA, …….. Yang irendahkan, di mata TUHAN ALLAH akan menjadi terhormat.

PENGIKUT I
Petrus, ……. lalu apa artinya kita telah menghimpun kekuatan serta mengumpulkan banyak orang.

PETRUS
Jika yang berkumpul ini adalah domba-domba yang hilang ditelan kegelapan, …….. tentu mereka akan mendapatkan pencerahan sinarkasih BAPA BAPA GURU.

BARABAS
Petrus, aku dengar salah seorang perwira Romawi, …… Penatus Centurion, datang menemui Bapa Bapa Guru. Apayang dikehendaki ?

PETRUS
Pembantunya sakit parah, serta kecil sekali harapan untuk dapat sembuh. Ia meminta agar Bapa Bapa Guru menyembuhkan.

BARABAS
Ha ha ha, ……… Ini adalah kutukan TUHAN ALLAH, karena prajurit Romawi menjajah kita.

PENGIKUT II
Tentunya Bapa Guru tidak mau memenuhi permintaan itu.

PETRUS
Dengan nama TUHAN ALLAH BAPANYA yang ada di sorga, …… pembantu itu berhasil disembuhkan.

BARABAS
Tidak adil, ….. Yesus telah merendahkan diri dengan mengikuti perintah musuh. Hai pengikut-pengikutku, sudah tidak ada gunanya lagi untuk bicara, ……. Ayo tumpas penjajah Romawi.

PENGIKUT-PENGIKUT
Tumpas penjajah Romawi……….. tumpas ……… tumpas.

ADGAN VII
SIDANG SANHEDRIN

PENDETA AGUNG
Para anggota Sanhedrin, kita berada di ambang kehancuran. Kedatangan Yesus di Yerusalem ibarat pahlawan menang perang, memyebabkan kita kehilangan kepercayaan dari umat. Ia mengobrak abrik Bait ALLAH, mengganggu ketenangan orang mempersembahkan korban.

YUSUF ARIMATHEA
Yang mulia, ….. semua itu kesalahan kita. Tidakkah kita tahu, …… para pedagang mengeruk keuntungan dengan menipu, penukar uang mempermainkan nilai tukar, pedagang merpati menipu untuk mencari keuntungan.

NIKODEMUS
Jika hal itu sejak awal kita benahi, …… YESUS tidak akan marah. Apakah tindakannya itu justru tidak mengembalikan kesucian Bait ALLAH ?

YUNUS
Mungkin pendapat Nikodemus dan Yusuf Arimathea benar …… tetapi mengapa kita membiarkan YESUS dari Nazareth mengajar di Bait ALLAH ?

YUSUF ARIMATHEA
Saya mendengar sendiri, ……. Ajaran YESUS menyentuh lubuk hati yang paling dalam. Khotbahnya bagaikan air sejuk menghibur dan memberikan harapan segar.

NIKODEMUS
Aku juga merasakan sendiri, khotbah-khotbah YESUS sangat memukau, tidak seperti kita penuh kata-kata baku yang membosankan..

YUNUS
Apakah IA tidak seperti halnya ratusan nabi-nabi palsu lainnya ?

MAHA GURU GAMALIEL
Para anggota Sanhedrin, mengapa kita memandang YESUS penuh curiga ? Tidaakkah IA membawa gagasan-gagasan baru yang memperkaya wawasan agama kita ?

PENDETA AGUNG
Tetapi pemikiran YESUS akan menyesatkan umat, serta memungkinkan membuka jalan bagi nabi-nabi palsu

YUSUF ARIMATHEA
Saya justru sangat heran, ……… Mengapa Pendeta Agung takut pada pembaharuan dan perubahan besar yang mendasar. Janganlah kita mengulangi kemunafikan nenek-moyang kita. ……….. Membunuh nabi-nabi yang membawa ajaran dan pandangan baru.

YUNUS
Para anggota yang terhormat, rakyat mengelu-elukan YESUS sebagai nabi, bahkan sebagai SANG PENEBUS yang datang. Mana mungkin MESIAS dari Galilea, ….. seorang tukang kayu, ….. Tidak pernah terjadi dalam sejarah.

NIKODEMUS
Tidakkah kalian ingat, Daud memulai kenabiannya dari seoarng gembala ? Kita terlalu berani menentukan kehendak TUHAN untuk membebaskan umatnya

IMAM AGUNG KAYAPAS
Nikodemus, engkau biasanya pandai, bijaksana dan berfikir jernih. Sulit bagi saya untuk memahami ke- MESIAS -an YESUS, jika pekerjaannya justru memecah-belah umat. Sampai anggota Sanhedrin yang terhormat inipun ikut juga terpecah belah. Kita harus mampu memahami, ……apakah masalah umatnya dalam hal ini ?

IMAM AGUNG KAYAPAS
YESUS terlalu lancang, …… dIA menyebut dirinya ANAK ALLAH. Para anggota yang terhomat, coba katakan dalam lubuk hati kalian, …….. YESUS ANAK ALLAH ? ANAK ALLAH berarti sama dengan ALLAH.

PENDETA AGUNG
Hanya ALLAH yang dapat mengampuni dosa. YESUS berani mengampuni dosa pelacur, pemungut cukai, bahkan mengampuni dosa seorang Samaria. Tidakkah YESUS telah menghujat ALLAH ?

IMAM AGUNG KAYAPAS
Menurut hukum kita, YESUS dihukum mati. Lebih baik seorang mati dari pada seluruh bangsa binasa.

YUNUS
Aku sangat setuju. Kita harus dapat membuat YESUS dituntut di pengadilan Romawi. YESUS harus dapat dibuktikan telah memberontak kepada kaisar, agar DIA dihukum mati.

IMAM AGUNG KAYAPAS
Sebaiknya YESUS kita perikasa lebih dahulu dengan teliti, …… Kita beri kesempatan membela diri.

PENDETA AGUNG
Saya sangat tidak setuju dengan niat baik yang mulia, …… menunda kematian YESUS berarti membahayakan tatanan bangsa. Jika rakyat selalu dalam kekacauan, Gubernur Ponsius Pilatus tentu akan menghancurkan kita semua.

YUNUS
Agar orang banyak tidak bangkit membela YESUS, nanti malam seluruh pelosok kota kita geledah, …….. YESUS kita tangkap.

PENDETAAGUNG
Kita percayakan kepada Zerah untuk mecari petunjuk di mana YESUS berada, ……. Dan melaksanakan penangkapan.

ZERAH
Karena para anggota telah percaya, saya akan berusaha menemukan tempat YESUS dan murid-muridnya berada.

ADEGAN VIII
ZERAH BERTEMU YUDAS

ZERAH
Yudas, ……… ternyata semangat perjuanganmu mulai memudar.

YUDAS
Zerah, engkau salah mengerti, …… perjuangan dengan cinta kasih akan lebih bermakna menjadikan Israel jaya kembali.

ZERAH
Ha, ………. ternyata pandangan YESUS sudah merasuk jiwamu. Saya mengakui YESUS Bapa Bapa Gurumu sangat luar biasa, …… tetapi sayang sekali IA tidak mempunyai pandangan.

YUDAS
Meemangbenar, tetapi Bapa Bapa Guru YESUS mempunyai sifat-sifat SANG PENEBUS yang sudah lama kita dambakan BELIAU pantas

ZERAH
………… Pantas ………. pantas apa maksudmu ?

YUDAS
Pantas menjadi raja Israel yang akan membebaskannya dari penjajah Romawi.

ZERAH
Apa yang engkau katakan mungkin mengandung kebenaran. Untuk membuktikan itu semua, …… Bagaimana kalau kita hadirkan YESUS dalam sidang Sanhedrin ? Disana IA dapat meyakinkan para anggota Sanhedrin dan membuktikan ucapan-ucapannya.
Maukah engkau menunjukkan di mana YESUS berada ? Aku akan antarkan DIA ke sidang Sanhedrn.

YUDAS
Baiklah, nanti malam akan saya tunjukkan. …… Saya percaya BAPA GURU pasti akan dapat meyakinkan para anggota Sanhedrin.

ADEGAN IX
PERJAMUAN MALAM TERAKHIR

PETRUS
Bapa Guru, ….. Mengapa Bapa Bapa Guru merayakan Paskah di kota ?

YESUS
Ketahuilah, …… WaktuKU hampir tiba. Di dalam rumah BAPAKU

Pemilihan Umum dan Pancasila Kawedar

Dikutip dari Buku Pakem Pertunjukan Rakyat, Jawatan Penerangan Propinsi Jawa Timur tahun 1955

Pembicaraan antara Pak Sumowinoto, Bu Sumowinoto,anak gadisnya/Sumiayati, dan pembantunya Sombro dengan isi pembicaraan rencana perkawinan Sumiyati dengan Mardjoko anak Pak Joyodisastro dari kota Sukodono. Rencana perkawinan tersebut telah disetujui oleh kedua belah pihak. Tiba-tiba ibu Marjoko datang ke tempat Bu Sumowinoto untuk menunda hari perkawinan yang telah ditetapkan sampai seminggu dengan alasan Pak Joyodisastro sedang dirawat di rumah sakit. Keluarga Pak Sumowinoto agak kaget lalu menanyakan penyakit yang diderita Pak Joyo. Bu Joyo menceritakan sebab musababnya menderita sakit ini. Tak lain ialah karena pada waktu pendaftaran untuk pemilihan umum yang lalu, pada waktu itu Pak Joyo menuanaikan tugasnya sebagai PPP dia dipukuli pengacau di tengah jalan. Keluarga Pak Joyo lebih tercengang lagi setelah mendengar nasib yang malang bagi calon besannya itu. Kemudian keluarga Pak Sumo menerima ajakan Bu Joyo tadi dan selanjutnya mengadakan tanya jawab sekitar soal pemilihan umum. Isi tanya jawab berkisar pada pokok tujuan diadakannya pemilihan umum, pokok pengertiannya mulai pendaftaran sampai pada waktu pencalonan yangh sekarang ini. Setelah tanya jawab selesai, Bu Joyo minta pamit dan keluarga Pak Somo pun bubaran.

Pembicaraan di Balai Desa Karangjati antara Pak Lurah, Pak Carik Wakil Ketua PKD (pemuda) dan pak Ponco, seorang lulusan PBH yang mempunyai sifat jujur dan giat bekerja sebagai berikut:
Merundingkan tentang pekerjaan di desanya,karena dekat dengan sarang gerombolan pengacau. Maka yang sangat dipentingkan pakLurah ialah pengawasan orang-orang yang masuk ke desanya, daftar tamu,penjagaan pada waktu malam, mengadakan hubungan erat antara tentara dan polisi yang bertugas melindungi desanya dan juga mengadakan penyidikan ke hutan sampai dimana gerak-gerik dari gerombolan pengacau itu. Tugas sebagai penyidik dibebankan pada Pak Ponco. Kemudian pak Lurah minta pamit akan berhubungan dengan Bapak-papak tentara, pak Ponco dan pak Carik dengan pemuda keliling desa.

Jejer ketiga dalam lakon ini menggambarkan pembicaraan di markas tentara yang dekat dengan sarang pengacau. Tokoh tokohnya adalah Komandan tentara, Komandan Kepolisian dan Pembantunya, dengan pembicaraan sebagai berikut :

Menyiapkan diri untuk menggempur sarang gerombolan pengacau,mempererat hubungan dengan rakyat dan membuat penyelidik dari tenaga rakyat (mata-mata). Kemudian datang Pak Lurah dan pak Ponco melapor mungkin para gerombolan pangacau akan menyerbu markas mereka. Setelah laporan itu diterima akhirnya bapak Komandan memutuskan siap akan menyerbu gerombolan. Kemudian berangkat dengan alat-alatnya lengkap. Di tengah-tengah hutan gerombolan pengacau yang terdiri dari : Jenderal Van de Half, kapten Smitzen dan Instruktur R. Kilono sedang rapat yang membahas :
meneruskan perjuangan hingga RI runtuh
membuat mata-mata dari bangsa Indonesia
menjalankan taktik mengadu-domba. Kemudian berangkat menyerbu markas TNI, terjadilah peperangan antara gerombolan pengacau dengan tentara kita.Akhirnya gerombolan diserbu tentara kita dengan dibantu rakyat, gerombolan kocar-kacir lantas menghilang di tengah hutan, senjatanya banyak yang ketinggalan.

Jejer keempat, adegan tentang masyarakat, yang menggambarkan rapat wanita di kecamatan Tepiswiring. Pembicaraan antara istri Camat dengan para wakil organmisasi-organisasi Kuning, Hijau, Merah Muda,Biru, Hijau Muda dan Pemuda sebagai berikut :

Ada beberapa hal yang menyebabkan peringatan Hari Ibu ditiadakan di Kecamatan Tepiswiring. Bu Camat berpesan agar para wanita memperingatinya dalam jiwa saja, dan organisasi yang ada diharapkan turut aktif bergerak dikalangan masyarakat terutama kaum wanita, supaya kaum wanita dipelosok-pelosok insyaf akan kedudukan wanita. Pada jaman sekarang wanita supaya aktif dalam pemilihan umum secara jujur dan memperluas penbdidikan budi pekerti. Akhirnya bu Camat dan semua hadirin pergi ke Karangjati untuk menyaksikan mempelai Harjoko dan Sumiyati sambil melihat petilan Bambang Cakil. Dalam adegan tersebut Ki Dalang mengajak semua kaum wanita yang berada dipelosok-pelosok untuk turut berperan dalam pesta demokrasi melalui pemilihan umum secara jujur.

Pada jejer kelima menggambarkan pertemuan hajatan perkawinan di rumah Pak Sumowinoto di desa Karangjati. Yang menjadi tokoh dalam adegan ini adalah mempelai Marjoko dan Sumiyati, Pak Sumowinoto dan istrinya, pak Lurah Karangjati, Pak Ponco serta para wanita dari kecamatan. Para tamu memberi selamat dan restu pada mempelai. Dalam pertemuan disebutkan bahwa pak Ponco dengan Pak Lurah dan para tamu, banyolan mengupas arti pancasila dengamn nyanyian Dhandhanggula. Arti nyanyian dandanggula oleh pak Ponco disebut Pancasila Kawedar. Pada akhir cerita ki dalang berusaha mengulas kembali tentang arti Pancasila dalam bentuk banyolan dan nyanyian agar tidak membosankan penonton. Dengan demikian pada setiap adegan atau jejer dari pergelaran wayang suluh memuat pesan-pesan penerangan atau penyuluhan terhadap penontonnya. Walaupun bagian besar masyarakat Indonesia pada jaman revolusi masih buta huruf, namun dengan wayang suluh ki Dalang mnampu memberikan penerangan tentang arti Pancasila dan pelaksanaan sila Demokrasi melalui Pemilihan Umum. Dengan demikian pada setiapadegan atau jejer dari pergelaran wayang suluh memuat pesan-pesan penerangan atau penyuluhan terhadap penontonnya.

Dewi Rengganis

Dewi Rengganis adalah seorang putri jelita dari gunung argapura. Ia adalah putri tunggal Datu Pandita. Sebagai putri gunung ia tumbuh mekar bagaikan bunga. Konon dara jelita ini dibesarkan dari sari berjuta bunga. Teman akrabnya adalah Kadar Manik, putri Sang Penguasa Jin di gunung Argapura. Ada seorang pemuda Repatmaja namanya. Ia adalah putra mahkota dari negeri Mekah.
Repatmaja putra dari Baginda Raja Agung Pangeran Jayengrana.

Pada suatu ketika Pangeran Repatmaja mengutus anak buahnya untuk mengambil bunga ditaman. Yang ditemui tidak ada bunga-bunga yang mekar karena sudah habis dipetik. Karena kejadian tersebut, maka Repatmaja memerintahkan para Prajurit untuk menjaga taman tersebut, bersamanya. Ketika penjagaan begitu ketat, datanglah Rengganis hingga membuat Repatmaja terkejut dan keheranan. Akhirnya Dewi Rengganis dapat disergap ketika sedang mencuri bunga.

Pada saat itu Repatmaja jatuh cinta dengan Rengganis. Sepulangnya Rengganis, Raden Repatmaja merasa sedih dan menangis, namun Rengganis berjanji untuk datang kembali esok hari. Keesokan harinya Dewi Rengganis datang menepati janjinya. Pada pertemuan ini Raden Repatmaja mengajak kawin. Mendengar ajakan Repatmaja Dewi Rengganis menyodorkan Dewi Kadar Manik putri Prabu Mukaji dari Mukadam.

Setelah Dewi Rengganis menyodorkan Dewi Kadar Manik, Repatmaja minta kepada Dewi Rengganis supaya Rengganis membuka bajunya dan berjanji tidak akan menyentuhnya, jika ia menyentuhnya, supaya ia dilompati kucing. Dewi Rengganis mengabulkan permitaan Repatmaja. Namun apa yang terjadi, ketika Repatmaja melihat Rengganis sudah telanjang, tangannya mulai usil ingin memegang Dewi Renganis, Dewi Rengganis tidak kalah lincah, ia semakin menjauh dan terbang.

Akhirnya Raden Repatmaja jatuh pingsan dan Rengganispun turun lagi dan merawat Repatmaja hingga sembuh kembali. Setelah ia sembuh ia sama-sama membuktikan cintanya dengan memakan sirih, dan menukarnya setelah dikunyah. Rengganispun pulang dan berjanji akan kembali lagi.

Di Keraton Mekah, Wong Agung Jayengrana mengadakan sidang membicarakan penyakit yang diderita oleh Raden Repatmaja. Jayengrana memerintahkan Maktal untuk memanggil Dewi Julung Sulasihin dan Raden Repatmaja. Setelah datang Repatmaja ditanya sebab-sebab ia sakit. Disaat taman sedang sepi, Rengganis datang menepati janjinya. Tetapi Rengganis menemui taman dalam keadaan sepi. Rengganis langsung menuju Keraton Mekah dengan menggunakan ilmu jin, menuju kamar tidur Raden Repatmaja. Rengganis memprotes Raden Repatmaja yang mengingkari janji.

Setelah selesai pembicaraan, Rengganis pulang dan Raden Repatmaja dibawa serta dengan seutas sabuk yang diikat pada pinggangnya. Setelah sampai di tempat kediaman Rengganis, Repatmaja mengatakan ingin berguru tentang ilmu kehidupan dan tata cara hidup.

Ki Ageng Pengging 1

Seorang pengikut Sunan Kudus mendahului perjalanan menuju Desa Pengging. Di tengah jalan dia bertemu dengan seorang laki-laki dan seorang wanita. Kedua orang itu pengikut Sunan Kudus menanyakan mana desa tempat ia bertemu. Lelaki yang ditanya menjelaskan bahwa desa itu belum ada namanya. Selain itu memberi keterangan bahwa banyak penduduk yang tidak berani keluar rumah karena semalam mendengar suara harimau. Karena inilah pengikut Sunan Kudus memberi nama desa itu ” Sima”. Ia juga menjelaskan bahwa suara itu bukan suara harimau tetapi suara bendhe pusaka Kasultanan Demak yang ditabuh, suara bagaikan suara harimau mengaung-ngaung.

Setelah itu pengikut Sunan Kudus melanjutkan perjalanannya. Di suatu desa dia bertemu dengan seorang laki-laki. Kepadanya ia menanyakan arah ke desa Pengging serta nama desa yang di lewatinya itu. Ia mendapat keterangan bahwa desa itu belum ada namanya. Karena ia diberi air minum yang dapat menghilangkan dahaganya, maka desa itu diberi nama Banyudana yang artinya berderma air.

Di kadipaten Pengging Ki Ageng Pengging dihadap oleh para santrinya menerima kedatangan Nyi Ageng Tingkir. Penyerahan itu dipilih waktu bersamaan dengan upacara khataman. Pada upacara khataman tersebut diselenggarakan pertunjukan kesenian berupa tari dan wayang kulit Sadat.
Sunan Kudus datang ke Pengging saat pendadaran sedang berlangsung. Beliau mengingatkan akan janji yang pernah diucapkan oleh Ki Ageng Pengging tiga tahun yang lalu, bahwa KI Ageng akan menghadap Sultan Demak. Ternyata Ki Ageng tetap tidak mau menepati janjinya, dengan alasan bahwa Ki Ageng bukan adipati lagi, tetapi hanya rakyat biasa yang tidak perlu menghadap kepada raja. Sunan Kudus dapat menerima alasan Ki Ageng Pengging, tetapi Sultan Trenggana tidak dapat menerima alasan itu, dan beliau bermaksud ingin menghukum mati Ki Ageng Pengging lewat Sunan Kudus. Dikarenakan tuduhan yang diberikan kepada ki Ageng cukup berat yaitu: Pertama, ia dianggap ingkar janji tidak menghadap raja. Kedua,ia dituduh menyebarkan ajaran Syeh Siti Jenar.

Sunan Kudus melihat dan beranggapan bahwa apa yang dikerjakan Ki Ageng tersebut tidak menyimpang dari ajaran Islam yang baik dan benar yaitu sunnah wal jamangah, maka Sunan Kudus mengambil kebijaksanaan dengan melukai atau menggores siku tangan Ki Ageng serta melepas jubah yang telah terkena darah. Selain itu Ki Ageng disarankan untuk berganti nama dan meninggalkan daerah Pengging serta supaya mendirikan padepokan baru. Para santri mengira Ki Ageng pengging telah wafat, karena menemukan baju jubah Ki Ageng yang penuh darah.

Di padhukuhan Tingkir Mas Karebet atau Jakatingkir diasuh Ki dan Nyi Ageng Tingkir hingga dewasa. pada saat itu, Sultan Demak memerintahkan Jaka Tingkir untuk memimpin tes penerimaan prajurit baru Demak. Nyi Ageng Tingkir mengutus Kasan mengantarkannya.

Di Demak Sultan Trenggana mengadakan musyawarah bersama dengan Sunan Giri, Sunan Drajat, dan Raden Patah untuk menentukan rancangan penerimaan prajurit Demak dalam rangka menghadapi serangan musuh dari Barat. Mereka sepakat segera mengadakan tes penerimaan prajurit baru yang dipimpin oleh Jaka Tingkir. Dalam penyelenggaraan itu ada salah salah satu persyaratan yang tidak boleh dilanggar, baik oleh pengetes maupun oleh peserta tes, yaitu tidak boleh bertindak yang menyebabkan kematian.

salah seorang peserta tes ada yang sangat sakit, bernama Dhadhung Awuk. hal itu membuat jaka Tingkir kerepotan dan terpaksa menggunakan senjata sadat, sehingga menyebabkan Dhadhung Awuk meninggal dunia. Tindakan Jaka Tingkir ini tidak berkenan di hati Sultan Trenggana, sehingga beliau menjatuhkan hukuman kepada Jaka Tingkir supaya pergi meninggalkan kerajaan Demak.Di tengah perjalanan Jaka Tingkir bertemu dengan Sunan Kudus. Sunan Kudus memberitahukan kepada Jika Tingkir bahwa orang tuanya masih hidup dan menyuruh Jaka Tingkir agar mencarinya.

Di Padhukuhan Butuh Ki Ageng dan Nyi Ageng Pengging telah lama tinggal di padukuhan Butuh. Setiap saat mereka ingat kepada mas Karebet anaknya. Pada suatu hari, seorang santri memberitahukan ada seorang jejakapinsan di tengah ladang. Setelah jejaka itu dibawa ke hadapan Ki Ageng Pengging, Nyi Ageng Pengging menangis dab memastikan bahwa jejaka itu adalah Mas Karebet anaknya. Pertemuan anaknya oleh Ki Ageng Pengging dan Nyi Ageng Pengging sangat disukuri dengan mengucapkan hamdalah.

Sumber Ki Suryadi dalang wayang Sadad yang ditulis oleh I Nyoman Murtana, Titin Masturoh, tatik harpawati, dan Putut Gunawan dosen pedalangan (Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta)

Ki Ageng Pengging 2

Dalam serat babat Tanah Jawi, bahwa Ki Ageng Pengging yang semula bernama Ki Kebokenanga adalah anak Adipati Jayaningrat salah seorang punggawa Majapahit dan juga merupakan menantu Raja Brawijaya. Setelah ayahnya wafat Ki Kebokenanga menggantikan kedudukan ayahnya tinggal didaerah Pengging sehingga bergelar Ki Ageng Pengging. Ki Kebokenanga telah memeluk agama Islam dan Telah mendirikan jemaat di Pengging. Sedangkan Majapahit setelah Raja Brawijaya wafat, kerajaan dipindah ke Demak dengan raja pertamanya yaitu Raden Patah yang bergelar Sultan Demak Bintara.

Sultan Demak mendengar berita tentang keturunan Adipati Jayaningrat yang bernama Ki Kebokenanga juga bergelar Ki Ageng Pengging sudah beragama Islam, tetapi belum pernah menghadap ke Demak. Hal ini mengundang rasa curiga Sultan Demak, sehingga mengurus Ki Ageng Wanapala untuk memperoleh kejelasan tentang maksud Ki Ageng Pengging. Apakah Ki Ageng Pengging hanya berniat dengan sungguh-sungguh beribadah saja, atau ada keinginan untuk menjadikan Pengging sebagai kerajaan.

Setibanya di Pengging berjumpa dengan Ki Ageng pengging, mereka bersalaman. Ki Ageng Pengging bersalaman. Ki Ageng Pengging menyambut tamunya dengan ramah, kemudian bertanya tentang tujuan kehadirannya, karena tampak ada sesuatu yang terselubung. Ki Wanapala menjelaskan, bahwa sebenarnya dirinya diutus oleh Kanjeng Sultan Demak. Kedua orang tersebut selanjutnya saling berdebat, ramai silih berganti menang dan kalah. Dari perdebatan itu Ki Wanapala dapat mengetahui kehendak Ki Ageng Pengging. Kemudian pamit pulang ke Demak. sesampai ditujuan ia melapor kepada Sultan, bahwa Ki Ageng Pengging menpunyai dua cita-cita: pertama, pernyataan lahirnya tekun beribadah, tetapi di dalam hati ingin menjadi raja. mandengar laporan itu Sultan Demak murka, Ki Wanapala banyak memberikan tutur sembah untuk meredamkan kemarahan sang sultan. Ia menyarankan sebaiknya ditunggu beberapa waktu, karena Ki Wanapala sudah memberi batas dua tahun, supaya segera menghadap ke Demak.

Setelah Ki Wanapala pulang ke Demak, Ki Ageng Pengging menerima kedatangan Ki Ageng Tingkir, Ki Ageng Ngerang dan Ki Ageng Butuh. Ketika orang ini merasa satu ikatan sebagai saudara seperguruan, nengkhawatirkan keadaan Ki Ageng Pengging, dan menanyakan apa sebabnya tidak memenuhi panggilan untuk menghadap ke Demak.

Pada suatu malam Ki Ageng pengging mengadakan pertunjukan wayang beber. Pada malam itu juga, istri Ki Ageng Pengging yang sedang hamil tua melahirkan seorang putra. Kelahiran sang banyi itu dibarengi dengan petir menggelegar dan hujan deras. Yang memperjunjukkan wayang beber disuruh berhenti. Jabang bayi selesai dibersihkan diserahkan kepada KiAgeng Tingkir. Setelah sang bayi diterima dan dipangku, Ki Ageng Tingkir berkata kepada ki Ageng pengging: ” Adinda, anakmu ini sangat tampan, saya pastikan anak ini kelak tinggi derajatnya, beruntunglah mereka yang masih ikut menjumpai. Dan anak ini saya beri nama Mas Karebet, karena lahirnya kebetulan sedang nanggap wayang beber.” Ki Ageng Tingkir, Ki Ageng Butuh, kemudian masing-masing pulang. Selang beberapa lama Ki Ageng Tingkir wafat. Ki ageng Pengging sangat susah hatinya dan merasa kehilangan saudara seperguruan.

Karena Ki Ageng Pengging tidak kunjung nenghadap ke Demak, Sultan Demak berkesimpulan, bahwa ia telah membangkang. Kemudian Sultan Bintara mengurus Sunan Kudus pergi ke Pengging untuk menyampaikan kemarahan Sultan. Sunan Kudus berangkat di ikuti oleh tujuh orang sahabatnya, dan membawa bendhe pusaka wasiat yang bernama Kyai Macan.

Diceritakan Sunan Kudus disepanjang perjalanan memberi nama desa-desa, seperti misalnya nama desa Sima, Jimbungan, Derana dan Aru-aru. Rombongan Sunan Kudus sadah sampai di Pengging, dan berjumpa dengan Ki Ageng Pengging. Selanjutnya mereka berwawancara mengadakan perdebatan ilmu, Ki Ageng Pengging wafat karena disayat sikunya oleh Sunan Kudus. Keluwarga Pengging marah semua, ingin membela Ki Ageng Pengging yang sudah wafat. Mereka mengejat Sunan Kudus. Sunan Kudus segera mengeluwarkan kesaktiannya, dibantu oleh tujuh orang sahabatnya. Orang-orang Pengging merasa tidak takut, mereka tetap hendak mengamuk, dan menabuh bende bernama Kyai Udanarum. Sunan Kudus kemudian mengeluwarkan kesaktiannya lagi, tingkatnya dikibaskan.Orang-orang Pengging seketika memjadi hilang amarahnya, kemudian mereka pulang mengurus jenazah tuannya, Ki Ageng Pengging dimakamkan sebelah timur utara kediamannya. Setelah empat puluh hari kemudian istri Ki Ageng menyusul wafat, mas Karebet tinggal yatim piyatu, diasuh oleh para kerabatnya.

Setelah dewasa Mas Karebet kemudian dibawa oleh Nyai Ageng Tingkir. Di desa Tingkir ia dijuluki dengan sebutan Ki Jaka Tingkir. Jaka Tingkir senang bertapa di gunung, di hutan atau di gua. Tindakannya ini tidak dapat dicegah. Pada suatu hari Ki Jaka Tingkir pulang, kemudian dirangkul oleh ibundanya sambil bersabda: ” Tole, engkau janganlah suka pergi ke gunung, ketahuilah bahwa orang yang masih bertapa di gunung itu masih kafir, belum mengikuti ajaran kanjeng Nabi. Lebih baik engkau bergurulah kepad orang mukmin.” Akhirnya Jaka Tingkir berguru kepada Ki Ageng Sela, Jaka Tingkir disuruh mengabdi ke Demak, karena dengan mengabdi di kerajaan Demak kelak ia akan dapat menjadi Raja yang mengusai tanah Jawa. Hal ini sesuai dengan wangsit yang diterima lewat mimpi. Ki Jaka Tingkir kemudian berangkat ke Demak. Dalam perjalanannya ia mampir dahulu ke desa Tingkir untuk berpamitan kepada ibunya. Oleh ibundanya ia dititipkan kepada Kyai Ganjursaudara laki-laki Nyai Ageng Tingkir. Dengan didampingi oleh dua orang abdinya jaka Tingkir berangkat ke kerajaan Demak, menuju kediaman Kyai Ganjur.

Diceritakan bahwa Sultan Demak sudah wafat dan meninggalkan enam putra. Yang sulung seorang putri, bernama Ratu Emas, sudah menikah dengan Pangeran Cirebon. Yang kedua bernama Pangeran Sabrang Lor. Pangeran inilah yang menggantikan ramandanya menjadi raja. Kemudian yang ke tiga bernama Pangeran Sedalepen, keempat Raden Trenggana. Yang kelima bernama Raden Kanduruan, dan yang bungsu bernama Raden Pakemas. Tetapi yang bertahta sebagai raja belum lama beselang, kemudian wafat, dan tidak berputra. Sehingga yang menggantikan sebagai raja adalah Sultan Trenggan, sedangkan yang menjabat sebagai patih bernama patih Wanasalam. Kebijaksanaan Raja melebihi ayahnya. Para bupati dan bawahannya semua tunduk dan taat.

Diceritakan, bahwa Jaka Tingkir sudah diterima mengabdi kepada Sultan Demak. Sultan Trenggana sangat sayang kepada Jaka Tingkir, karena rupanya tampan dan mempunyai kelebihan kesaktian. Lama-lama ia diangkat menjadi putra kerajaan dan dijadikan kepala prajurit tamtama. Namanya tersohor ke seluruh negara Demak.

Setelah beberapa lama, raja berniat menambah prajurit tamtama, banyaknya empat ratus orang, mengambil dan memilih dari orang kota dan desa, dengan syarat mereka yang sakti dan kebal. Para calon tamtama itu akan diuji dengan diadu dengan banteng. Jika calon prajurit itu menempeleng bantang pecah kepalanya, maka dapat diterima menjadi tamtama.

Diceritakan ada seseorang dari Kedupingit, bernama Ki Dadungawuk. Rupanya buruk tetapi sudah terkenal kekebalannya. Ki Dadungawuk tersebut pergi ke Demak, berniat masuk prajurit tamtama. Ia dihadapkan kepada Raden jaka Tingkir. jaka Tingkir setelah melihat wajahnya sangat tidak senang. Ki Dadungawuk mati di tangan Jaka Tingkir, karena ditusuk dengan sadak(ikatan daun sirih). Raden Jaka Tingkir semakin tersohor kesaktiannya.

Peristiwa tersebut delaporkan kepada sang raja, bahwa jaka tingkir telah membunuh orang yang akan masuk menjadi tamtama. sultan sangat murka, kemudian Raden Jaka Tingkir disuruh pergi dari negara Demak, karena dianggap menyalahi aturan yang telah ditentukan. Raden Jaka Tingkir dengan sedih dan sangat menyesal meninggalkan kerajaan Demak. Badannya merasa sangat lesu, batinnya merana, tidak tau kemana akan dituju.

Diceritakan dalam kisah selanjutnya ia berada di tengah hutan. Ketika itu petjalanannya sampai ke hutan jati, di pertengahanantara gunung Kendeng, Jaka Tingkir berjumpa dengan ki Ageng Butuh. Ki Ageng Butuh heran, ada seorang pemuda yang mirip dengan saudara seperguruannya yang bernama Ki Ageng Pengging. Kemudian jaka Tingkir menceriterakan asal-usulnya dan sampai akhirnya ia sampai dihutan jati serta bertemu dengan Ki Ageng Butuh. Akhirnya Ki Ageng Butuh mengajak jaka Tingkir pulang ke Butuh

Cerita Ki Ageng Pengging versi Babat Tanah Jawi

Brandal Lokajaya

Raden Said salah seorang putra Adipati Tuban, mempunyai kegemaran suka berjudi dan ngabotohan. Kalau kalah berjudi ia menyamun orang dagang. Sunan Bonang mendengar kelakuan Raden said, ia sengaja mencarinya. Dengan mengenakan pakaian
indah dan bertongkat yang lapisi emas Sunan Bonang mencari Raden Said sebab ia tahu kelak Raden Said akan menjadi wali. Tongkat itu diminta oleh Raden Said, Sunan Bonang berkata :”Tongkat ini sangat berguna tetapi kalau engkau minta emas permata’, maka ditunjuklah buah kolang-kaling dan berubah menjadi emas berkilauan.

Kemudian Sunan Bonang meneruskan perjalanan. Raden Said bertobat dan berguru kepada Sunan Bonang : “Kalau ingin berguru kepadaku kau harus setia pada janji’, dan Raden Said ditanam dalam tanah selama 100 hari di hutan dan timbunan itu diberi tanda pohon beringin di atasnya. Lalu Sunan Bonang meneruskan perjalanan ke Mekah dalam sekejap mata untuk bersembahyang di sana. Dalam tapanya Raden Said diterima tapanya dan berjumpa dengan Nabi Muhammad. Ia dirangkul oleh Rasul pada dada kirinya. Rasul berkata : ‘ Apa kau dengar’. Saya mendengar suara’, kata Raden Said. Raden Said lalu di suruh memandang sekitarnya yang tampak bagaikan ndaru terang benderang menembus dari dalam bumi ke langit yang ketujuh. Kemudian tak tampak apa-apa lagi, dunia sunyi, ia seorang diri tanpa kawan. Raden Said hanya ingat kepada Rasul, ia berada di alam kerasulan yang disebut andarusalam, terang bagakan matahari karena itu adalah sinarnya Tuhan. Nabi berkata : ‘ Sudah, jebeng bangunlah segera karena tapamu sudah diterima. Kelak pada zaman yang mulia (rejaning jaman) kamu akan sama dengan saya, kelak kamu boleh menyamai saya’. Raden Said diramalkan akan menjadi wali penutup yang menjadi panutan para wali . Ketika Sunan Bonang menggali timbunan, Raden Said ternyata masih hidup setelah lebih dari seratus hari di timbun dalam tanah. Raden Said selanjutnya dikawinkan dengan adik Sunan Bonang dan diberi gelar Seh Melaya.

Ananta Wijaya

Sri Kreshna, berkunjung ke Indraparasta, bermaksud menemui Yudhistira. Sri Kreshna mengetahui bahwa Yudhistira telah berangkat untuk melaksanakan tapa di kaki gunung Mandar Giri, atas ajakan bekas murid Yudhistira, Raja Jong Pura bernama Ditya Kala Ulakesa. Sri Kreshna menugaskan Bima Sena ke Mandara Giri. Para Pandawa lainnya diajak bersamanya ke Jong Pura, berangkat pada saat bersamaan. Bila Bima Sena tidak menemui Yudhistira di sana, agar segera ke Jong Pura, ketemu dengan Sri Kreshna dan para saudaranya di Jong Pura.

Ulakesa bahagia, berhasil membujuk Yudhistira dijanjikan diajak bersamanya melaksanakan tapa brata yoga semedi di Gunung Mandara Giri. Negara Jong Pura dijaga ketat oleh para pengaman dari segala penjuru arah. Di pusat kota, Ulakesa mempersembahkan Yudhistira ke hadapan Batara Kala karena Ulakesa dijanjikan upah yang sangat mahal oleh Batara Kala.

Sri Kreshna dan para Pandawa berlaga melawan pasukan Jong Pura untuk bisa masuk kota. Bima Sena dari arah yang lain berperang menerobos masuk kota Jong Pura. Semuanya tercengan melihat Yudhistira hendak ditelan hidup-hidup oleh Batara Kala. Tak ada yang bisa berbuat apa-apa. Batara Kala keselek. Kesakitan keselek, Batara Kala nadar bahwa kalau Yudhistira dapat dimuntahkan, maka jiwa Ulakesa adalah upahnya. Yudhistira dianugerahi Sangka Kala, bernama Ananta Wijaya. Segalanya terjadi berkat Kemahakuasaan Tuhan.
Tancep Kayon.

Keterangan:Cerita ini bersumber dari rekaman tiga casette Bali sterio B. 358, ungkapan dalang Buduk (alm), judul Dharma Wangsa Keatur Ring Sang Hyang Kala, disadur dalang Wayan Diya, guna pertunjukan wayang Bali, Wayang Lemah, acara Taur Kasanga di lapangan Monas Jakarta, 12 April 2002 dengan judul “ Ananta Wijaya “ Disamping itu juga dari dua Sloka dalam Bagavad Gita Bab I no. 15 dan 16.

Previous Older Entries