Rahasia Serat Sastrajendrahayuningrat Pangruwa Ting Diyu 2/2

Nun jauh, negeri Ngalengka yang separuh rakyatnya terdiri manusia dan separuh lainnya berwujud raksasa. Negeri ini dipimpin Prabu Sumali yang berwujud raksasa dibantu iparnya seorang raksasa yang bernama Jambumangli. Sang Prabu yang beranjak sepuh, bermuram durja karena belum mendapatkan calon pendamping bagi anaknya, Dewi Sukesi. Sang Dewi hanya mau menikah dengan orang yang mampu menguraikan teka teki kehidupan yang diajukan kepada siapa saja yang mau melamarnya.

Sebelumnya harus mampu mengalahkan pamannya yaitu Jambumangli. Beribu ribu raja, wiku dan satria menuju Ngalengka untuk mengadu nasib melamar sang jelita namun mereka pulang tanpa hasil. Tidak satupun mampu menjawab pertanyaan sang dewi. Berita inipun sampailah ke negeri Lokapala, sang Prabu Danaraja sedang masgul hatinya karena hingga kini belum menemukan pendamping hati. Hingga akhirnya sang Ayahanda, Begawan Wisrawa berkenan menjadi jago untuk memenuhi tantangan puteri Ngalengka.
More

Rahasia Serat Sastrajendrahayuningrat Pangruwa Ting Diyu 1/2

Dalam lakon wayang Purwa, kisah Ramayana bagian awal diceritakan asal muasal keberadaan Dasamuka atau Rahwana tokoh raksasa yang dikenal angkara murka, berwatak candala dan gemar menumpahkan darah. Dasamuka lahir dari ayah seorang Begawan sepuh sakti linuwih gentur tapanya serta luas pengetahuannya yang bernama Wisrawa dan ibu Dewi Sukesi yang berparas jelita tiada bandingannya dan cerdas haus ilmu kesejatian hidup.
More

Bilahi Birahi di Girijembangan

Syahdan, jaman dulu sekali di pulau Srilangka ada beberapa negara kecil2. Seringkali negara2 kecil tersebut saling berperang memperebutkan wilayah. Diantara negara2 tersebut ada negara kecil Alengko dengan Rajanya Prabu Somali. Putri sulung bernama Dewi Sukaesi telah menginjak remaja dan sudah saatnya menikah. Raja Danarjo dari kerajaan Lokapala yang juga di pulau Srilangka tertarik dengan Dewi Sukesi. Kehendak Sang Prabu dilambari motif politis. Ia ingin Alengko dimerger dengan Lokapala.
More

Ramayana

Ramayana sebenarnya diambil dari ceritera yang benar-benar terjadi di daratan India. Saat itu daratan India dikalahkan oleh India Lautan yang juga disebut tanah Srilangka atau Langka, yang dalam pewayangan disebut Alengka. Tokoh Rama adalah pahlawan negeri India daratan, yang kemudian berhasil menghimpun kekuatan rakyat yang dilukiskan sebagai pasukan kera pimpinan Prabu Sugriwa. Sedang tanah yang direbut penguasa Alengka dilukiskan sebagai Dewi Sinta (dalam bahasa Sanskerta berarti tanah). Dalam penjajahan oleh negeri lain, umumnya segala peraturan negara dan budaya suatu bangsa akan mudah berganti dan berubah tatanan, yang digambarkan berupa kesucian Sinta yang diragukan diragukan.
More

Rahwana Sang Angkara Murka

Inilah aku, si angkara murka. Sebutkan jenis kejahatan yang kalian ketahui. Aku pasti sudah melakukan semuanya.

Mungkin sebentar lagi aku akan melepas nyawa. Atau terjepit abadi tertimpa Gunung Suwela. Sungguh tak bisa kulawan pusaka Guwawijaya, bahkan dengan Pancasona yang bertahun-tahun menggetarkan jagat raya. Tapi aku puas dengan segala lelakon hidupku. Membuat kekacauan di pelbagai pelataran. Aku bisa tertawa sambil melepaskan nyawa.
More

Petualangan Mencari Sita

Dalam misi membantu Rama mencari Sita, Sugriwa mengutus pasukan wanara-nya agar pergi ke seluruh pelosok bumi untuk mencari tanda-tanda keberadaan Sita, dan membawanya ke hadapan Rama kalau mampu. Pasukan wanara yang dikerahkan Sugriwa dipimpin oleh Hanoman, Anggada, Nila, Jembawan, dan lain-lain.
More

Dewi Citrawati Tidak Gegabah Memilih Calon Suami

Pikiran Pembaca Buana Minggu 26 April 1976

Dalam banyak hal ia selalu menggunakan pertimbangan akal pikirannya.

Dalam Buana Minggu tanggal 18 April 1976, Bapak Sri Mulyono Herdalang menulis dalam “Rubrik Wayang dan karakter manusia” tentang Bambang Sumantri. Lalu mendapat tanggapan dari penulis yang nama samarannya Bu De. Keduanya menyoroti tentang sifat-sifat negatif dan positif tentang tokoh Bambang Sumantri.
More

Wisrawa, Seorang Pendeta Yang Tergiur Melihat Gadis Idaman Anaknya

Wisrawa adalah seorang raja di negeri Lokapala. Karena sesuatu hal, Wisrawa meletakkan jabatannya dan memilih hidup sebagai pendeta. Pemerintahan dan mahkotanya ia serahkan kepada putranya bernama Danapati. Ketika raja Danapati sedang gandrung, mabuk asmara dengan Sukesi putri raja Sumali dari negeri Alengkadiraja, ia diminta tolong anaknya untuk melamar Dewi Sukesi. Dengan senang hati Wisrawa memenuhinya.
More

Rahwana, Manusia Darah Yang Bengis Dan Serakah

Syahdan : Bayi berwujud segumpal darah merah, “seluas” hutan belantara, dilahirkan oleh seorang wanita cantik, bangsawan lagi cerdas yang bernama Dewi Sukesi, dengan suaminya seorang pendeta wicaksana bernama begawan Wisrawa.

Kelahiran jabang bayi ini menggegerkan penduduk seluruh negeri, karena kecuali bayi tersebut menakutkan juga wujudnya yang menjijikkan. Gumpalah darah ajaib tesebut makin lama makin membesar dan akhirnya berubah menjadi seorang raksasa yang memiliki “dasa muka” , mukanya berjumlah sepuluh buah. Dari masing-masing mlutnya mengeluarkan semburan api yang menjilat ke atas, ke bawah, ke kanan dan ke kiri dengan disertai suara gumuruh dan menggelegar bagaikan halilintar yang menyambar-nyambar. Sungguh sangat menakutkan.
More

Wibisana, Menjadi Manusia Arif Setelah Melampaui Dilemma

Wibisana bagi mistikus adalah Gunawan, yaitu manusia yang sudah mencapai tataran arif atau menerima makrifat. Sedang bagi pewayangan perjalanan Wibisana jgua melambangkan kerinduan orang suci yang telah mencapai tingkat gunawan arif (makrifat) yang ingin (bergabung) menjadi satu dengan Kebenaran sejati (Rama). Kisahnya cukup menarik. Coba perhatikan cara Wibisana berusaha menjauhkan diri dari angkara murka (mingkar mingkur ing angkoro).
More

Kumbakarna Raksasa Berwatak Satria Yang Berani Menentang Atasan Karena Benar

Anak kedua dari Wisrawa dan Sukesi adalah Kumbakarna. Walaupun ia berwajah raksasa sebagai akibat hukuman dewa kepada Wisrawa, tetapi Kumbakarna berbudi satria. Ia mempunya istri bidadari, Aswani namanya, yang hidup tentram damai dan tak mengikuti jejak Rahwana, karena tidak dapat menyetujui policy dan perbuatan kakaknya yang membabi buta, angkara murka dan merampas isteri Ramawijaya.
More

Kumbakarna, Nasionalis Sejati Yang Gugur Sebagai Patriot Bangsanya

Kumbakarna seperti “kesurupan (kemasukan)” mengumpat dan berceramah laksana guru besar di depan Rahwana, “nrocos” lancar tak ada hentinya. Saking emosinya, hilanglah “suba sita” dan protokloer kerajaan. Tak ada predikat Paduka, tak ada “Yang Mulia”dan tak ada “Baginda” tetapi yang terdengar kamu dan kau. Tenteu saja Rahwana menjadi naik pitam mendengar ceramah Kumbakarna. Kecuali ia adiknya, juga dipandangnya sebagai orang bodoh, tak tahu politik. Keahliannya hanya makan, minum dan tidur mendengkur belaka. More

Sugriwa – Subali, Anak Tanggung Yang Kena Narkotik

Syahdan ; seorang pendeta waskita bernama Resi Gotama beristerikan seorang bidadari bernama Batari Indradi. Walaupun di gunung tak ada beauty salon, namun kecantikan dan kegenitannya membuat orang yang melihatnya terpaksa menelan ludah. Kalau ia di sini pasti dipilih menjadi nomor “wahid”, sebagai wanita berbusana indah, apa lagi kalau ikut kontes ratu-ratuan ayu. Tetapi sayang, suami selalu sibuk kerja lembur dalam kepanditaannya, terus menekung, sampai ia lupa bahwa isterinya yang cantik berada di rumah seorang diri.
More

Anoman, Kera Putih Yang Memiliki Ajimundri, Jaya-Kawijayan Dan Okultisme

Apakah aji-aji dalam pewayangan itu betul-betul ada? Dan kalau ada bagaimanakah “rapal” dan mantranya? Demikianlah pertanyaan dari Bapak Imam Tauchid tanggal 8 Agustus 1976.
More

Kausalya, Wanita Lumpuh Yang Mampu Menurunkan Raja Suci, Adil Dan Wicaksana

Kausalya adalah seorang putri raja Banuputra dari negeri Ayodya, sangat cantik dan molek wajahnya, sehingga keayuannya mampu mengharumkan seluruh bumi Ayodya. Tetapi sayang ia terkena penyakit lumpuh. Para Brahmana sakti, Maha Resi, jampi-jampi tradisionil, bahkan tabib-tabib ulung dengan mantra-mantra saktinya telah dikerahkan untuk mengobatinya, namun tiada berhasil bahkan menjadi parah. Semula ia masih mampu berjalan dengan kereta roda, tetapi sekarang jangankan duduk, bergerak saja tak mampu lagi. Kalau sekarang pasti dikatakan terkena guna=guna atau diserang tekanan darah tinggi. Semua sangkaan itu tidak benar, yang benar ia sakit karena dipersiapkan oleh Yang Maha Kuasa untuk menjadi seorang ibu yang sanggup menajdi wadah dari manusia calon raja besar yang adil wicaksana.
More

Dasarata Membangun Negara Ayodya Diatas Puing-Puing & Reruntuhan Perang Dengan Alengka

Pada suatu malam yang lenggang dan sepi penah keromantisan, Dasarata bermimpi kejatuhan bulan dan bintang di atas pangkuannya. Ia sangat terkejut dan terbangun dari tidurnya. Setelah diamat-amati ternyata hanya selembar daun jati kering yang jatuh mengenai dadanya. Bukan main “gela” menyesal hatinya. Menurut para ahli ramal dan ahli primbon, impian tersebut berfirasat bahwa Dasarata akan mendapat jodoh “wong ayu sing ayune koyo bulan” (orang cantik laksana bulan purnama) dan akan mendapat rezeki, paling tidak menang lotre harapan. Firasat tersebut ternyata benar juga, sebab dikala ia sedang menghadap sang Wiku Yogiswara untuk menerima pengukuhan sebagai ahli “ilmu suluk” dan “mistik”, tiba-tiba datang seorang wanita cantik sambil terangah-engah berkata: More

Sri Rama, Wisnu Ngejawantah Profil Manusia Suci Yang Adil Wicaksana

Atas usul Kausalya, Dasarata memilih kedua permaisuri lagi, yaitu Kekayi dan Sumitra. Pada waktu ia akan menetapkan Kekayi menjadi permaisuri, ia jatuh sakit. Dan ternyata Kekayilah yang dapat menjadi penyembuh penyakit Dasarata. Maka bersabdalah sang prabu:

“Adinda Kekayi, engkau telah berhasil menyambung nyawaku, maka aku memberi janji kepadamu, ajukan satu permintaan kepadaku, pasti akan kukabulkan dan tak akan ku tolak.”
More

Hasthabrata Delapan Ajaran Kepemimpinan Atau Delapan Ajaran Utama Alamiah

Hasthabrata ini adalah ajaran Sri Ramawijaya kepada Bharata dikala menyerahkan terumpahnya, sebagai lambang kekuasaannya. Kedua kepada Gunawan Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Ketiga, kepada Arjuna dalam lakon Makutarama.
More

Sinta, Anak Rahwana Yang Menginginkan Kencana Hingga Terjerat Nafsunya Sendiri

Anak siapakah sebenarnya Sinta itu? Demikian A. Kosasih bertanya kepada Berita Buana.

Sementara orang berkata, bahwa Sinta adalah putra dari seorang bidadari Batari Tari atau Kanun isteri Rahwana. Apapun kata orang, tak mengurangi nilai bahwa Sinta menjadi titisan Batari Widawati isteri Wisnu.
More

Sinta Hamil Muda Diusir Oleh Sri Rama Karena Kesuciannya Dicurigai Oleh Rakyatnya

Beberapa bulan setelah Sinta dan Rama hidup berbahagia kembali bertahta dan memerintah di Ayodya, tiba-tiba malapetaka yang tak diduga menimpa negeri Ayodya.

Pada suatu hari dikala sedang “gayeng-gayeng” nya para Menteri dan Pemimpin negara Ayodya bersidang, sekonyong-konyong terdengarlah jerit dan tangis seorang wanita. Suara tangis itu ternyata berasal dari seorang wanita yang sedang bertengkar berebut benar dengan suaminya. Mereka berdua adalah Ki Angga dan Nyi Angga, sehingga Nyi Angga ingin meminta keadilan kepada Sri Rama.
More

Previous Older Entries